Senin, 31 Oktober 2011

Fundamental : Aussie Melemah; Nantikan RBA


  • Aussie melemah akibat berkurangnya tekanan inflasi yang dapat mendorong Reserve Bank of Australia untuk turunkan suku bunga pada pertemuan besok. "Kita mungkin akan melihat pemotongan bunga RBA besok," ujar Joe Heffernan, ekonom St George Bank. "Ini tentunya akan membebani performa Aussie." Indeks futures menunjukkan peluang 80% pemangkasan suku bunga 25 bps pada pertemuan bank sentral besok.
  • Indeks harga konsumen tahunan Australia naik 2,6%, lebih rendah dari 2,8% yang tercatat di bulan September, menurut data yang disusun TD Securities dan Melbourne Institute yang dirilis hari ini. Data menunjukkan perlambatan inflasi dalam tiga bulan terakhir. Permintaan terhadap Aussie juga terbatas seiring pudarnya optimisme Eropa dapat selesaikan krisis utang. "Eropa kini terancam resesi," tutur Derek Mumford, petinggi Rochford Capital. "Kita bisa melihat kembalinya risk aversion jika sentimen Eropa memburuk. Pasar masih volatile." Para pemimpin G-20 akan bertemu 3-4 November di Cannes, seminggu setelah Eropa berjanji untuk naikan kapasitas dana bailout dan pertimbangkan bantuan dari luar kawasan. (djn)

Fundamental : Sikap 'Mengemis' Sarkozy Dikritik Oposisi


  • Presiden Nicolas Sarkozy menuai kritik di tanah airnya sendiri. Niatnya untuk meminta pertolongan China dalam kasus bailout Eropa, dikritik oleh pihak oposisi Prancis.
  • Keputusan Sarkozy untuk 'mengemis' dana ke China dipandang sebagai cerminan sikap 'lembek' petinggi Eropa. Hal tersebut juga mengikis posisi tawar Eropa dalam upaya penghentian kebijakan kurs rendah yuan. Pasca summit 27 Oktober lalu, Sarkozy terlibat percakapan telepon dengan Presiden China, Hu Jintao. Perbincangan keduanya ditengarai terkait dengan upaya penambahan kapasitas dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) menjadi 1 triliun euro.
  • "Eropa menunjukkan kelemahannya sendiri, mengejutkan," ujar Martine Aubry, Sekjen Partai Sosialis kepada Journal du Dimanche. Keberatan pihak oposisi muncul enam bulan sebelum pemilihan presiden Prancis dan sorotan terhadap rasio hutang negara tersebut (80% dari GDP). Tentunya selain masalah pengangguran dan daya beli masyarakat golongan menengah.
  • Oposisi Prancis menganggap masalah Eropa harus diselesaikan sendiri oleh pihak dalam kawasan. Peran dari negara luar Eropa sebisa mungkin nihil. "EFSF harus ditopang oleh penguatan lini perbankan atau penerbitan obligasi Eropa via ECB," ujar Aubry lagi. Ia menilai Eropa tidak mampu melakukan itu semua dan memutuskan untuk beralih ke China. Pihak oposisi Prancis memanfaatkan momentum krisis Eropa dan kinerja keuangan negara yang buruk untuk menjatuhkan popularitas Sarkozy. (djn)

Fundamental : Intervensi, Jalan Pintas Menjinakkan Yen


  • Kurs valuta yen terhadap dollar konsisten menguat dalam 3 bulan terakhir. Sejak akhir Juli silam, USD/JPY terperosok dalam di tengah dinamika krisis antar kawasan. Ancaman dari nilai tukar valuta domestik memaksa bank sentral turun ke pasar untuk kali ke-3 sepanjang tahun ini.
  • Pagi ini yen merapat ke rekor terkuat sejak Perang Dunia II. USD/JPY sempat terpaku pada level 75.31 sebelum akhirnya diintervensi oleh otoritas keuangan Jepang. Sejak kurs mata uang 'Samurai' makin jauh dari level 77.00 per dollar, pemerhati ekonomi dalam negeri kian waspada. Level 76.00 kemudian dipandang sebagai batas toleransi bagi bank sentral untuk masuk ke pasar dan membeli dollar.
  • Yen sudah memecah rekor tertinggi sepanjang masa di level 75.82 pada 21 Oktober silam. Namun Bank of Japan masih berhati-hati menentukan kebijakan valuta nasional pada saat itu. Ada dua hal yang patut dicermati dari pergerakan USD/JPY dalam satu tahun terakhir. Pertama adalah penyebab utama dari kinerja nilai tukar, yang cenderung memiliki kontribusi terbesar dalam performa kurs USD/JPY. Menurut beberapa analis valas, keikutsertaan Amerika Serikat (AS) dalam bailout Eropa (melalui IMF) menjadi alasan utama pelemahan USD. Koreksi dollar seharusnya cenderung lebih moderat jika AS lebih memilih untuk mencetak uang dan meminjamkannya pada pihak Eropa.
  • Penguatan yen secara berlebihan sangat berdampak buruk terhadap kinerja sektor eksportir. Untuk negara industri seperti Jepang, apresiasi valuta seperti ini tidak boleh dibiarkan karena rentan menggerus daya saing pengusaha. Namun faktanya selama krisis Eropa berlangsung, pemerintah tidak bisa berbuat banyak di pasar. Intervensi yang dilakukan Bank of Japan hari ini sesungguhnya sudah dinantikan pekan lalu. Mengingat kerugian besar menanti Jepang bila apresiasi terus dibiarkan.
  • Hingga pertengahan hari ini, bank sentral sudah menggelontorkan sekitar 5 triliun yen untuk membendung penguatan JPY. Intervensi terjadi saat USD/JPY berada di 75.55, sehingga kemudian kurs bisa pulih ke 78.98 sekitar pukul 08.15 WIB pagi ini. Campur tangan pemerintah di pasar valas memang bisa menstabilisasi pergerakan nilai tukar. Namun motor penggerak sesungguhnya adalah faktor fundamental, terutama krisis hutang wilayah Eropa. Mengingat apresiasi yen belakangan ini lebih disebabkan oleh aksi risk aversion, yang dilatarbelakangi kecemasan default negara benua biru. Jangan heran jika nantinya intervensi BoJ terkesan percuma saat resolusi Eropa tidak diimplementasikan dengan baik. Yen rawan melonjak jika kondisi ekonomi antar kawasan belum pulih benar. (djn)

Fundamental : Emas Turun Akibat Intervensi BOJ


  • Harga emas merosot sekitar 2% hari Senin setelah intervensi yang dilakukan pihak otoritas Jepang di pasar mata uang yang memicu reli di dollar AS.
  • Jepang melakukan intervensi di pasar mata uang hari Senin untuk mengendalikan penguatan Yen, membawa dollar AS bergerak naik lebih dari 1% terhadap sekumpulan mata uang lainnya.
  • Menguatnya dollar AS membuat harga komoditi dalam denominasi dollar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
  • “Kenaikan dollar AS yang kuat menekan harga emas”, dikatakan Ong Yi Ling, seorang analis dari Phillip Futures. “Tetapi selama harga emas masih diatas $1,700, sentiment masih lumayan bullish”.
  • Spot emas turun nyaris sebesar 2% menjadi $1,705 sebelumnya dan kembali melemah ke $1,711.79, tetapi masih sejalan dengan kenaikan bulanannya sebanyak lebih dari 5% setelah jatuh mendekati 11% dibulan September.

Fundamental : Optimisme Investor Menyebabkan Harga Kontrak Minyak Menanjak


  • Harga kontrak minyak dunia mencatatkan kenaikan pada transaksi perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange pagi ini. Pada pukul 07.20 waktu Singapura, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 93,37 sebarel atau naik 5 sen. Pada 28 Oktober lalu, harga kontrak minyak turun 0,7% menjadi US$ 93,32 per barel.
  • Sementara, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 109,90 sebarel di ICE Futures exchange, London.
  • Lonjakan harga minyak pagi ini terjadi atas spekulasi investor bahwa upaya mengatasi krisis utang Eropa akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan tingkat permintaan komoditas dunia.
  • Hal itu juga didukung oleh pernyataan Gubernur Organization of Petroleum Exporting Countries Mohammad Ali Khatibi. Khatibi bilang, tingkat penawaran dan permintaan di pasar minyak cukup seimbang dan belum diperlukan untuk menggelar pertemuan darurat OPEC. OPEC dijadwalkan akan menggelar pertemuan di Vienna pada 14 Desember mendatang. (bb)

Fundamental : Dollar & Euro Melonjak Vs Yen



  • Dollar AS bergerak naik terhadap Yen Jepang hari Senin, aksi beli di level 78.00 dibandingkan 75.77 diakhir perdagangan hari Jumat. Euro juga menguat terhadap Yen Jepang di level 110.30, dibandingkan sebelumnya 107.24 Yen hari Jumat. Dollar AS menyentuh level rendahnya terhadap Yen hari Senin, dan Perdana Menteri Jepang, Jun Azumi mengatakan bahwa negara tersebut akan mengambil langkah untuk menahan penguatan Yen jika diperlukan, tetapi tidak memberikan detil yang jelas, menurut sebuah laporan.
  • Bursa saham Jepang berbalik positif mengikuti kejatuhan Yen, dengan indeks Nikkei yang diperdagangkan naik 0.9% setelah diperdagangkan di area negative diawal hari. (djn)

Fundamental : Jepang Intervensi, USD/JPY Meroket



Yen melemah tajam pagi hari ini, setelah pemerintah Jepang melakukan intervensi. USD/JPY naik tajam ke level 79,5 dan EUR/JPY meroket ke level 111,5. Intervensi Jepang dilakukan sesuai dengan pernyataan Menteri Keuangan Jun Azumi akhir pekan lalu. USD/JPY yang terus turun bahkan mencatatkan rekor terendah baru membuat Jepang terpaksa melakukan intervensi guna mencegah penguatan lebih lanjut. (mwc)

Fundamental : Analisa Fundamental – 31 Oktober 2011


  • Sesi Eropa
         ____________
  • 14:00 WIB – Eropa – German Retail Sales – Perubahan level penjualan kecuali sektor otomotif dan pom bensin meningkat 1,1%. Jika data dirilis di atas level tersebut maka akan baik bagi Euro.
  • 16:30 WIB — Inggris — Net Lending to Individuals — Total pinjaman pada bulan lalu GBP 1 Juta, dirilis di atas prediksi. Bulan ini, diprediksi 0,9 Juta. Jika dirilis di atas angka tersebut, akan baik bagi GBP.
  • 17:00 WIB — Eropa — CPI Flash Estimate —Data indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat diprediksi di level 2,9%. Bulan terakhir data dirilis 3% di atas prediksi, jika data bulan ini dirilis di atas prediksi maka akan menguntungkan Euro.
  • 17:00 WIB — Eropa — Unemployment Rate — Tingkat pengangguran diperkirakan di level 10 %, sama dengan data bulan lalu. Selama dua bulan terakhir dirilis pada level ini. Jika data bulan ini kembali dirilis di bawah prediksi maka akan baik bagi Euro.
  • Sesi Amerika
         ____________
  • 19:30 WIB — Kanada — RMPI — Harga bahan baku manufaktur -3,2% dirilis di bawah prediksi pada bulan terakhir. Data kali ini diprediksi menurun 2,3%. Jika dirilis di atas prediksi maka akan menguntungkan CAD karena akan sejalan dengan kuatnya perekonomian negara tersebut.
  • 20:45 WIB — Amerika — Chicago PMI — Data ini akan menjadi barometer sektor bisnis di Chicago. Optimisme meningkat pada bulan lalu, namun hari ini diprediksi 59,2. Jika dirilis di atas nilai tersebut maka akan mendukung USD.

Fundamental : Data Jepang : BOJ interverensi Yen



  • BoJ baru saja melakukan intervensi dalam pasar mata uang. USD/JPY di 78.22. Dollar melonjak lebih dari 3% terhadap Yen terkait aksi jual akibat intervensi oleh pihak otoritas Jepang.
  • Dollar AS bergerak naik terhadap Yen Jepang hari Senin, aksi beli di level 78.00 dibandingkan 75.77 diakhir perdagangan hari Jumat. Euro juga menguat terhadap Yen Jepang di level 110.30, dibandingkan sebelumnya 107.24 Yen hari Jumat. Dollar AS menyentuh level rendahnya terhadap Yen hari Senin, dan Perdana Menteri Jepang, Jun Azumi mengatakan bahwa negara tersebut akan mengambil langkah untuk menahan penguatan Yen jika diperlukan, tetapi tidak memberikan detil yang jelas, menurut sebuah laporan.
  • Bursa saham Jepang berbalik positif mengikuti kejatuhan Yen, dengan indeks Nikkei yang diperdagangkan naik 0.9% setelah diperdagangkan di area negative diawal hari.

Fundamental : Outlook US & Global



  • Bursa saham Amerika dan Eropa cenderung sepi pada penutupan akhir pekan lalu setelah kenaikan pesat pada sesi Kamis menyambut baik hasil kesepakatan penanganan krisis hutang kawasan Uni‐Eropa. Sementara itu pada saat yang sama lelang obligasi Italia yang lemah menunjukkan bahwa kepercayaan investor pada kesepakatan tersebut masih belum stabil. Euro turun dari level tertingginya sejak 7‐pekan terakhir terhadap dollar AS sementara harga minyak dan emas melemah seiring adanya sikap skeptis pada keberhasilan penanganan krisis hutang eropa tersebut.
  • Tingkat borrowing costs obligasi dengan tenor 1‐tahun milik Italia mencapai level 6% untuk pertama kalinya sejak 1999, memperlihatkan rentannya ekonomi Italia ditengah kondisi krisis saat ini. Ini merupakan lelang obligasi pertama di kawasan Uni‐Eropa pasca kesepakatan Kamis lalu yang akan meningkatkan dana EFSF dan menyetujui kerugian pada obligasi Yunani.
  • Turut menyumbang nada sumbang bagi investor adalah pernyataan kepala EFS yang menegaskan belum ada kesepakatan dengan Cina untuk memberikan kontribusi langsung dalam EFSF dalam upaya penanganan krisis hutang, meskipun pihaknya percaya Beijing akan melanjutkan pembelian obligasi yang di rilis EFSF.
  • Akhir pekan lalu bursa saham Amerika ditutup beragam setelah naik lebih dari 3% pada sesi Kamis. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 22.56 poin atau 0.18% ke 12,231.11, sementara indeks S&P500 <.SPX> menguat 0.49 poin atau 0.04% ke 1,285.08 sementara Nasdaq <.IXIC> melemah 1.48 poin atau 0.05% ke 2,737.15.
  • Sementara itu indeks The FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup melemah 0,2% ke 1,018.14 dan indeks bursa saham global yang terangkum dalam MSCI's all‐country world stock index <.MIWD00000PUS> berakhir menguat 0.5% ke 319.22.
  • Meskipun masih terdapat kekhawatiran dan pertanyaan mengenai implementasi penanganan krisis hutang Uni‐Eropa, namun secara umum investor cukup puas dengan hasil kesepakatan tersebut beserta dengan prospek penanganan krisis. Fokus investor saat ini akan tertuju pada pertemuan G20 di Cannes, Perancis akhir pekan ini. Para pemimpin negara G20 diharapkan akan melakukan upaya terkordinasi guna mendukung stabilitas pasar keuangan global.
  • Dalam sepekan terakhir euro tercatat menguat 2% ke 1.4146, turun dari penguatan ke level tertinggi sejak 7‐pekan terakhir di 1.4247 yang tercetak pada sesi Kamis 27 Oktober lalu. Pekan ini The Fed akan menggelar sidang bulanannya, dan apabila terdapat sinyal bahwa The Fed akan mempertimbangkan langkah pelonggaran moneter berikutnya untuk mendukung pemulihan ekonomi, dan apabila pemimpin G20 menunjukkan dukungan bagi dana talangan Uni‐Eropa maka kondisi tersebut potensial mendukung berlanjutnya penguatan euro.
  • Akhir pekan lalu indeks dollar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya naik 0,2% ke 75.053 <.DXY>. Sementara itu dollar AS tercatat melemah 0,4% dalam sepekan terakhir terhadap yen ke 75.79 <JPY=>, level dimana potensi intervensi dari otoritas Jepang masih tetap terjaga untuk menghindarkan kerugian lebih besar pada sektor ekspor andalan mereka.
  • Harga minyak jenis Brent crude <LCOc1> ditutup melemah 2.17 USd ke 109.91 USD per barel dan minyak jenis U.S. crude <CLc1> turun 64 cent ke 93.32 USD per barel. Sedangkan harga emas ditutup melemah akibat aksi ambil untung pelaku pasar menyusul penguatan tajamnya pada beberapa sesi terakhir, namun demikian emas masih mencatat penguatan mingguan terbesar sejak Januari 2009 dimana naik 5,7%. Harga spot emas <XAU=> ditutup pada 1735.29 USD per troy ounce.
       (vaf)

Fundamental : Outlook Eropa


  • Euro terkoreksi terhadap dolar setelah mencatat level puncak 7 pekan di sesi sebelumnya pasca pencapaian kesepakatan mengenai upaya mengatasi krisis utang Eropa, menyusul hasil buruk lelang obligasi Italia telah menambah skeptis investor terhadap perjanjian yang diusulkan.
  • Mata uang tunggal Eropa melemah setelah hasil lelang yield obligasi pemerintah Italia bertenor 10 tahun menembus level euro tertinggi sepanjang sejarah. Ini adalah kali pertama suplai obligasi zona euro sejak para pemimpin Eropa menyepakati langkah anti‐cisis di pekan kemarin.
  • Kesepakatan Eropa tercapai pada Rabu lalu termasuk kesepakatan bahwa bank‐bank swasta dan perusahaan asuransi menerima kerugian 50% atas kepemilikan obligasi Yunani mereka, pemanfaatan dana bailout zona euro, dan rekapitalisasi bank.
  • Para analis mengatakan euro masih rentan tekanan menyusul zona euro masih perlu mencari uang untuk memperluas dana bailout, Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF). Keraguan mulai menjalar, apakah ukuran peningkatan dana sekitar 1 triliun euro ($ 1,4 triliun) akan cukup untuk mengatasi krisis utang.
  • Rally euro atas dolar sebesar 5,8% dalam bulan September dipicu oleh pengurangan short position (posisi jual) dan banyak spekulan juga enggan untuk mulai membeli euro menjelang sidang reguler The Fed dan KTT G20 dalam pekan ini. Sidang reguler ECB juga akan menjadi fokus pasar pekan ini. ECB diprediksi akan mempertahankan suku bunganya hingga Desember, namun ada peluang terjadi pemangkasan dalam sidangnya kali ini, berdasarkan jajak pendapat Reuters.
  • Sidang Bank Sentral Eropa juga akan menjadi fokus pasar minggu ini. ECB diperkirakan akan mempertahankan suku bunga hingg Desember, tetapi ada kesempatan untuk dilakukan penurunan suku bunga dalam minggu ini, menurut sebuah jajak pendapat Reuters.
  • Sebaliknya, prospek untuk pelonggaran kuantitatif berikutnya dari The Fed telah berkurang, menyusul data ekonomi AS beberapa minggu terakhir ini telah membaik.Hal ini harus mendukung setidaknya dolar terhadap euro. Data ketenagakerjaan AS (non‐farm payrolls) periode Oktober akan dirilis akhir pekan ini, dan diharapkan akan memberikan gambaran mengenai prospek perekonomian AS kedepannya. Jika payrolls dirilis di bawah 100.000 (ekspektasi Reuters 95.000) maka akan memicu naiknya tingkat pengangguran (unemploymentrate).
    (vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi


  • Emas bergerak melemah di akhir pekan kemarin dipicu aksi profit‐taking sehari setelah tercapai kesepakatan mengenai langkah untuk mengatasi krisis utang zona euro dan juga didukung oleh kenaikan ekuitas dan komoditas. Meskipun melemah, emas masih mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak Januari 2009.
  • Emas spot ditutup di $1743.10 per ounce, hampir sama dengan level penutupan hari sebelumnya di $1743.95. Emas terkoreksi dari level tertinggi 1 bulan di $1751.99. Dalam sepekan, emas telah menguat sekitar 6,5%, mencatat kenaikan mingguan terbesarnya sejak Januari 2009.
  • Sedangkan emas berjangka untuk pengiriman Desember kehilangan sekitar 50 sen atau 0,3% dan ditutup di level $1747.20, namun mencatat kenaikan mingguan terpesatnya dalam 6 pekan terakhir.
  • Sejumlah investor melakukan profit‐taking sehari setelah terjadi rally tajam pada sejumlah pasar komoditas dan ekuitas dipicu tercapainya kesepakatan para pemimpin Eropa dalam menyelesaikan krisis utang kawasan.
  • Bursa saham AS juga melemah setelah investor menahan diri, sehari setelah bursa mengalami rally tajamnya yang telah mengangkat indeks S&P 500 hampir 20% dari level bearish‐nya di bulan ini.
  • Selama sepekan kemarin, isu utang Eropa telah berhasil mengangkat emas dan juga logam mulia lainnya, khususnya setelah dolar anjlok berkat isu tersebut.
  • Bahkan disaat investor memburu aset‐aset beresiko, emas juga mendapat keuntungan dari perannya sebagai safe‐haven status, karena investor juga khawatir terhadap dampak dari kesepakatan para pemimpin Eropa yang bisa jadi malah akan memperparah kondisi perekonomian zona euro.
         (vaf)           

Fundamental : Outlook GBP


  • Sterling ditutup menguat, setelah sempat membukukan penguatan ke level tertinggi sepanjang 7‐pekan terakhir terhadap dollar AS. Secara bersamaan sterling juga berhasil menguat terhadap euro setelah pada sesi Kamis 27 Oktober sempat melemah tajam pasca kesepakatan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa.
  • Dalam sepekan terakhir, sterling tercatat menguat 1,1% terhadap dollar AS ke 1.6120 (performa bulanan terbaik sejak April), naik 0,6% terhadap yen ke 122.19, namun turun 1,2% terhadap Swiss franc ke 1.3907 franc dan melemah 2,4% terhadap Aussie dollar ke 1.5060. Sedangkan euro mencatat kenaikan mingguan sebesar 0,8% terhadap sterling ke 0.8770, yang merupakan performa bulanan terbaik sejak Juni.
  • Salah satu faktor kunci bagi sterling apakah berhasil mengungguli diatas level SMA200 dalam jangka waktu dekat, meskipun analis meragukan stabilitas performa sterling hingga akhir tahun mengingat buruknya outlook ekonomi Inggris. Sterling juga masih rentan terhadap tekanan yang berasal dari kemungkinan pelonggaran moneter lanjutan oleh BoE yang akan meningkatkan neraca keuangan dan meningkatkan jumlah mata uang di pasar keuangan.
  • Pekan depan pelaku pasar akan mengamati serangkaian data ekonomi diantaranya consumer credit yang diprediksi masih suram karena besarnya kekhawatiran akan prospek ekonomi kedepan. Kemudian akan risil data aktifitas manufaktur, Manufacturing PMI untuk Oktober yang diperkirakan akan mengalami penurunan, berdasarkan survei dari CBI factory orders selama Oktober turun paling tajam sepanjang 2011 ini.
  • Selanjutnya akan rilis preliminary estimates GDP untuk Q3 yang diperkirakan bertumbuh sebesar 0,4% baik pada basis kuartalan maupun antar tahun dipengaruhi oleh maraknya aktifitas masyarakat berkaitan pernikahan Putra Mahkota Inggris. Aktifitas sektor konstruksi dan Jasa (70% dari total GDP) untuk Oktober keduanya diperkirakan masih akan melambat seiring tren pemangkasan pengeluaran baik oleh konsumen maupun pelaku bisnis.
    (vaf)

Fundamental : Outlook CHF


  • Sebuah indikator utama pertumbuhan ekonomi Swiss menunjukkan penurunan tajam dalam 4 bulan berturut‐turut di bulan Oktober, menembus level terendahnya lebih dari 2 tahun dan memperlihatkan terjadinya perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya, meskipun resesi belum melanda negara tersebut.
  • Barometer ekonomi KOF turun ke 0.80 poin dibulan Oktober dari 1,21 poin dibulan September, jauh dibawah proyeksi Reuters di 0,98 poin.
  • Pemerintah Swiss dan bank sentral Swiss (SNB) telah memproyeksikan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi dalam beberapa kuartal mendatang, menyusul masalah krisis utang zona euro dan gejolak di pasar keuangan nampaknya akan memukul kepercayaan maupun belanja konsumen.
  • Sementara data UBS Swiss consumption indicator mencatat kenaikan tipis di bulan September namun hanya sedikit di atas level selama 2 resesi terakhir, mengisyaratkan potensi pelemahan kembali pada perekonomian Swiss.
  • Data PMI manufaktur Swiss pekan ini akan dicermati pasar, diperkirakan turun ke 47,8 di bulan Oktober, dari 48,2 di bulan sebelumnya. Jika ini terjadi maka sektor manufaktur Swiss masih berada dalam zona kontraksinya. Data akan dirilis hari Selasa, 1 Nov, sekitar pukul 15.30 wib.
    (vaf)

Fundfamental : Outlook Jepang

  • Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan “performa mata uang haruslah merefleksikan fundamental ekonominya, kami menyimpan kekhawatiran cukup besar akan pergerakan yen yang cenderung spekulatif dan pemerintah akan langkah yang diperlukan pada waktunya”. Komentar tersebut merupakan yang kesekian kalinya dalam sepekan terakhir, yang menguatkan indikasi bahwa pemerintah Jepang akan melakukan upaya intervensi jika nilai tukar yen terus melanjutkan penguatannya terutama terhadap dollar AS dan terhadap mata uang utama dunia lainnya.
  • Azumi diperkirakan akan membawa isu penguatan yen dihadapan pertemuan G20 yang akan diadakan pada pekan depan. Namun analis menganggap intervensi akan lebih sulit dilakukan karena ekspektasi pasar akan langkah tersebut begitu besar, karena cenderung sudah akan diantisipasi oleh pelaku pasar. Selain itu, Jepang juga diperkirakan tidak akan memperoleh dukungan sekuat intervensi gabungan beberapa waktu lalu mengingat mayoritas negara‐negara maju saat ini tengah berkutat dengan problem keuangannya masing‐masing.
  • Dalam sepekan terakhir, dollar AS tercatat melemah 0,4% terhadap yen ke 75.79 yen setelah sempat mencapai level terendah sepanjang sejarah di 75.64 yen. Sementara itu euro tercatat naik 1,5% terhadap yen ke 107.26, sementara itu sterling tercatat naik 0,6% terhadap yen ke 122.19 dan Aussie dollar mencatat penguatan 3,1% terhadap yen ke 81.10.
  • Pekan ini hanya akan ada rilis data di awal minggu, yaitu rilis pada sesi Senin 31 Oktober yaitu manufacturing PMI untuk Oktober, housing starts dan construction orders untuk September yang diperkirakan mengalami pelemahan dari periode sebelumnya.
         (vaf)

Fundamental : Outlook AUD


  • Bank sentral Australia diperkirakan akan memangkas suku bunganya pada pekan ini yang akan menjadi yang pertama kalinya selama lebih dari 2 tahun terakhir, dan akan menempatkan kebijakan moneter menjadi lebih netral.
  • Sebanyak 12 dari 19 ekonom yang disurvey Reuters memperkirakan RBA akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,5% pada sidangnya 1 November.
  • RBA memberikan kejutan besar awal bulan ini, dengan mengatakan revisi turun untuk inflasi inti, digabung dengan naiknya pengangguran dan kekacauan di pasar global, mengisyaratkan tekanan harga kemungkinan tidak seburuk yang diperkirakan.
  • Data pekan kemarin menunjukkan inflasi Australia hanya mencatat kenaikan wajar di kuartal ketiga, sedangkan underlying inflation juga mencatat kenaikan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi tersebut telah memperjelas peluang pemangkasan suku bunga paling cepat pekan ini.
  • Sementara itu prospek untuk pelonggaran kuantitatif berikutnya dari The Fed telah berkurang, menyusul data ekonomi AS beberapa minggu terakhir ini telah membaik. Hal ini harus mendukung setidaknya penguatan dolar terhadap Aussie. Data ketenagakerjaan AS (non‐farm payrolls) periode Oktober akan dirilis akhir pekan ini, dan diharapkan akan memberikan gambaran mengenai prospek perekonomian AS kedepannya. Jika payrolls dirilis di bawah 100.000 (ekspektasi Reuters 95.000) maka akan memicu naiknya tinggkat pengangguran (unemployment rate).
        (vaf)

Kamis, 27 Oktober 2011

Fundamental : Data Eropa : Kesepakatan solusi krisis kredit tercapai


  • Sebuah sumber dari KTT Eropa seperti yang dilansir Reuters pagi ini mengatakan bahwa para petinggi Eropa dan petinggi perbankan semakin menuju kata sepakat untuk mencapai haircut obligasi Yunani hingga 50%. Sebelumnya diskusi ini berjalan sengit dan alot karena ini merupakan writedown bagi para pemegang obligasi Yunani (dalam hal ini sektor perbankan).
  • Di saat yang hampir bersamaan, presiden Perancis, Nicholas Sarkozy, mengatakan bahwa dana talangan Eropa (EFSF) akan ditingkatkan menjadi sekitar 1,4 trilyun dolar AS. Ditambahkannya pula bahwa Cina akan ikut berpartisipasi dalam penguatan dana talangan di EFSF tersebut. Paket baru EFSF tersebut akan diawali pada bulan November.
  • Hal senada juga diungkapkan oleh kanselir Jerman, Angela Merkel, mengenai haircut Yunani dan perkiraan penambahan dana talangan EFSF. Sementara Merkel lebih rinci memproyeksikan kerangka untuk haircut dan penambahan dana EFSF pada akhir November – menjelang itu dirinya yakin ini semua sifatnya masih fleksibel.
  • Selain itu 27 petinggi negara Eropa yang menghadiri KTT Eropa Brussel sepakat untuk melakukan rekapitalisasi perbankan.
  • EURUSD terakselerasi naik 0,6% pagi ini, hingga mendekati level 1.4000, tepatnya di sekitar 1.3993 (Reuters Quote) pada pukul 09.18 WIB. Kenaikan EURUSD juga diikuti kenaikan aset-aset beresiko seperti bursa saham Asia, ditandai dengan kenaikan Nikkei sekitar 0,5% ke level 8799.42, hingga kenaikan indeks harga saham gabungan Bursa Efek Indonesia sebesar 0,95% ke level tertingginya lebih dari 1 bulan, di 3774.267.

Fundamental : Harga Kontrak Emas Melorot Dari Level Tertingginya Dalam Sebulan Terakhir


  • Harga kontrak emas melorot dari level tertinggi dalam sebulan terakhir. Padahal, harga kontrak emas sudah mencatatkan reli selama empat hari lamanya. Siang tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,5% menjadi US$ 1.716,68 per troy ounce di Comex New York. Pada pukul 16.21 waktu Melbourne, kontrak yang sama ditransaksikan pada posisi US$ 1.721,35 per troy ounce.
  • Sebelumnya, harga emas sempat naik 0,2% menjadi US$ 1.728,70 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 23 September. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,3% menjadi US$ 11.718 per troy ounce.
  • Permintaan emas dunia melorot setelah pimpinan Eropa dan pemegang obligasi menyetujui pemangkasan utang Yunani sebesar 50% serta rekapitalisasi perbankan.
    "Saat ini harga emas mengalami konsolidasi setelah reli selama empat hari," jelas Nick Trevethan, senior commodities strategist Australia & New Zealand Banking Group Ltd di Singapura. (bb)

Fundamental : Akhirnya, Euro Berhasil Menembus $1.4


  • Untuk kali pertama dalam dua pekan terakhir, mata uang tunggal Euro akhirnya berhasil menembus psikologis $1.4 pada sesi aing hari Kamis.
  • Rebound EUR terutama berkat sentimen positif pasar global yang terus menyambut dengan antusias hasil pertemuan KTT Uni Eropa semalam meskipun belum juga memberikan detil rencana penanganan krisis.
  • Namun demikian hasil KTT hanya memberikan gambaran secara umum yang pada akhirya mungkin akan dilanjutkan pada pertemuan G20 tanggal 3-4 November 2011. Dan hasil KTT juga menujukkan Eropa belum juga memberikan resolusi yang komprehensif.
  • Bila dikaitkan dengan pergerakan major currencies, risiko ancaman terhambatnya rally EUR ini akan sangat besar. Dan lagi-lagi kemungkinan Euro tidak akan memperoleh banyak momentum untuk rally jika ternyata hasil pertemuan-pertemuan mendatang tidak memberikan hasil yang signifikan. (djn)

Technical : Analisa Teknikal - 27 Oktober 2011 - Sesi Eropa



EUR/USD : BULLISH. Support 1,38. Resistance 1,401 dan 1,41.
USD/JPY : BEARISH. Support 75,7 dan 75,0. Resistance 76,5.
GBP/USD : BULLISH. Support 1,589. Resistance 1,608 dan 1,62.
USD/CHF : BEARISH. Support 0,865 dan 0,854. Resistance 0,895.
AUD/USD : BULLISH. Support 1,02. Resistance 1,05 dan 1,067.
USD/CAD : BEARISH. Support 1,031. Resistance 1,031.
EUR/CHF : NETRAL. Support 1,212. Resistance 1,247.
EUR/GBP : BEARISH. Support 0,867 dan 0,863. Resistance 0,877.
EUR/JPY : BULLISH. Support 104,8. Resistance 106,5 dan 107,7.

Fundamental : BoJ Tetapkan Bunga 0.0%-0.1%


  • Di hari terakhir pertemuan pembuat kebijakan, Bank of Japan memutuskan untuk menaikkan angka dari program pembelian senilai Y5 triliun. Penguatan yen ke level tinggi baru menghalangi pemulihan ekonomi dari pelemahan pasca gempa bumi 11 Maret.
  • Anggota bank sentral setuju untuk mendorong jumlah dari program pembelian menjadi Y55 triliun dari Y50 triliun, termasuk pinjaman dengan bunga rendah. Y5 triliun ditujukan untuk membeli obligasi pemerintah Jepang. Tadi malam Greenback melemah ke level rendah sepanjang masa di Y75.70. Bank sentral juga memutuskan untuk menahan bunga pinjaman menjadi 0.0%-0.1%. Bank sentral telah melakukan pembelian berbagai aset keuangan mulai dari aset pemerintahan sampai dengan hutang perusahaan. (djn)

Fundamental : Euro dan Aussie Meninggi Setelah Kesepakatan Eropa


  • Euro dan dollar Australia bergerak naik terhadap dollar AS di jam perdagangan Asia hari Kamis setelah para pimpinan negara-negara Eropa mengumumkan kesepakatan untuk writedown bagi para pemegang obligasi pemerintah Yunani.
  • Pergerakan tersebut terjadi setelah para pemimpin Eropa mengatakan pada awal hari Kamis bahwa para pihak swasta pemegang obligasi Yunani akan mendapat writedown 50% dari nilai kepemilikan mereka.
    Indeks dollar AS, yang mengikuti pergerakan terhadap 6 mata uang utama lainnya, merosot menjadi 75.950 dari sebelumnya 76.207. (djn)

Fundamental : Harga Minyak Menanjak Setelah Ada Kemajuan Perundingan Eropa


  • Harga kontrak minyak di New York ditransaksikan naik pagi ini. Pagi tadi, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember naik 80 sen menjadi US$ 91 per barel di transaksi perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.48 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 90,95 sebarel.
  • Kenaikan harga minyak terjadi akibat adanya kemajuan atas pembicaraan utang Eropa yang belakangan mengancam pertumbuhan ekonomi global dan memangkas permintaan komoditas.
  • Kemarin, harga minyak sempat mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga pekan, yakni turun US$ 2,97 menjadi US$ 90,20. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga minyak sudah turun 0,5%. Penurunan harga minyak kemarin terjadi setelah data Departemen Energi AS menunjukkan, terdapat peningkatan cadangan minyak sebesar 4,74 juta barel pada pekan lalu.
  • Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun 1,8% menjadi US$ 108,91 per barel di ICE Futures Europe exchange London, kemarin. (bb)

Fundamental : Zona Eropa Akan Naikkan EFSF “Beberapa Kali Lipat”

 
  • Negara zona Eropa akan menaikkan dana bantuan Eropa EFSF senilai 440 milyar euro “beberapa kali lipat” namun menteri keuangan akan menyepakati rincian bagaimana pelasksanaannya di bulan November, menurut rancangan pernyataan dari pertemuan Uni Eropa hari Rabu. Pernyataan menyebutkan ada 2 pilihan yang dipertimbangkan untuk menambah dana tersebut, salah satunya dengan mengeluarkan jaminan resiko dan satunya lagi menambah jumlah special purpose investment vehicle. Keduanya dapat diluncurkan bersama-sama.
  • Menteri Keuangan zona Eropa akan diminta untuk menyempurnakan syarat dan kondisi untuk bagaimana EFSF akan beroperasi setelah dinaikkan di bulan November, menurut pernyataan. Rancangan itu juga menyebutkan sumber daya EFSF dapat ditambah, kemungkinan bekerjasama dengan IMF. Pernyataan tersebut juga menyuruh pemerintah Spanyol untuk lebih berusaha dalam menyesuaikan budget-nya, dan memuji langkahnya sejauh ini. Mengenai Italia yang tertekan untuk melakukan reformasi pensiun dan lainnya masih belum ada. (djn)

Technical : Kesepakatan Haircut Ditunda, Euro Lemah


  • Euro kembali diperdagangkan volatile dengan sentimen pasar menekan mata uang di bawah level 1.3800 menjelang summit akibat komentar bernada pesimis Stark dari ECB. Mata uang belum benar-benar pulih akibat harapan China akan membantu masalah hutang zona Eropa.
    Summit telah menetapkan untuk menaikkan dana sampai dengan 1 triliun yang berasal dari dana EFSF, sementara persyaratan modal perbankan akan naik menjadi 9%. Saat ini pasar menanti kesepakatan untuk haircuts bagi Yunani. Sektor swasta sebesar 40% sementara para pemimpin zona Eropa menetapkan minimun sebesar 50%.
  • Valeria Bednarik, kepala analis FXstreet.com mengatakan indikator menunjukkan euro masih flat dengan harga berada di bawah level 20 SMA dengan tekanan bearish. Level support di 1.3850, 1.3800 dan 1.3745. (fxs)

Technical : Analisa Teknikal - 27 Oktober 2011 - Sesi Asia

EUR/USD : BULLISH. Support 1,37. Resistance 1,401 dan 1,41.
USD/JPY : BEARISH. Support 75,0. Resistance 76,5.
GBP/USD : BULLISH. Support 1,59. Resistance 1,608 dan 1,62.
USD/CHF : BEARISH. Support 0,865 dan 0,854. Resistance 0,895.
AUD/USD : BULLISH. Support 1,031 dan 1,02. Resistance 1,05 dan 1,067.
USD/CAD : BEARISH. Support 1,027. Resistance 1,027.
EUR/CHF : NETRAL. Support 1,212. Resistance 1,247.
EUR/GBP : BEARISH. Support 0,87 dan 0,863. Resistance 0,877.
EUR/JPY : BULLISH. Support 104,8. Resistance 106,5 dan 107,7.

Fundamental : Analisa Fundamental – 27 Oktober 2011


  • Sesi Eropa

         ___________
  • Eropa – German Prelim CPI – Perubahan harga barang dan jasa yang dibeli konsumen stagnan 0,1%. Jika bulan ini dirilis di atas prediksi maka akan mendukung Euro.
  • 15:00 WIB — Eropa — M3 Money Supply — Angka yang dirilis menunjukkan perubahan jumlah uang domestik yang beredar di masyarakat, termasuk deposito di bank. Bulan terakhir menunjukkan 2,8% di atas prediksi. Prediksi hari ini masih sama dengan data bulan lalu. Jika dirilis lebih baik dari prediksi, maka akan baik bagi Euro.
  • 17:00 WIB — Inggris — CBI Realized Sales — Data ini menunjukkan hasil survey terhadap pengusaha ritel dan grosir mengenai volume penjualan selama sebulan terakhir. Data bulan ini diprediksi pada level -15 sama dengan bulan lalu.
  • Sesi Amerika

       ___________
  • 19:30 WIB –Amerika – Advance Gross Domestic Product (GDP) — Angka yang dirilis 1,3% pada bulan lalu, di bawah prediksi. Diperkirakan angka yang muncul nanti malam akan meningkat menjadi 2,4%. Data yang lebih baik dari prediksi akan menguntungkan USD.
  • 19:30 WIB – Amerika – Unemployment Claims — Jumlah pengangguran diprediksi berada pada level 400.000. jika dirilis di bawah prediksi akan memberikan tekanan bagi USD.
  • 19:30 WIB — Amerika — Advance GDP Price Index — Perubahan harga barang dan jasa meliputi GDP diperkirakan berada di angka 2,4%, meningkat 1% dari data bulan lalu. Jika data dirilis di atas prediksi maka akan mendukung USD.
  • 21:00 WIB — Amerika — Pending Home Sales — Jumlah transaksi properti yang masih menunggu proses final diperkirakan meningkat 0,2%. Jika pada bulan ini dirilis di atas prediksi tersebut maka akan baik bagi USD.

Fundamental : Draghi Kemungkinan Tidak Akan Lanjutkan Kebijakan Trichet

 
 
Bulan depan, Gubernur Bank Sentral Italia, Mario Draghi, akan menjabat sebagai presiden ECB, menggantikan Jean-Claude Trichet. Beberapa analis memberikan analisa bahwa Draghi tidak akan memperjuangkan Euro. Pernyataan analis ini didasarkan pada sejarah Draghi yang tampaknya berbeda jauh dengan Trichet dalam mengambil keputusan. Saat ini, ECB di bawah pimpinan Trichet telah melibatkan diri dalam upaya penyelamatan Euro, di antaranya dengan pemangkasan suku bunga dan juga program-program quantitative easing, namun diperkirakan Draghi tidak akan melanjutkan program tersebut karena bukan merupakan solusi jangka panjang untuk Euro, melainkan hanya untuk mempertahankan Euro untuk sesaat saja. (mwc)

Fundamental : Outlook AUD


  • Inflasi Australia hanya mencatat kenaikan wajar di kuartal ketiga, sedangkan underlying inflation juga mencatat kenaikan lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya. Kondisi tersebut telah memperjelas peluang pemangkasan suku bunga paling cepat pekan depan.
  • Ausie sempat terkoreksi setengah sen dolar pasca rilis data, menyusul investor menaksir akan terjadi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh RBA dari level suku bunga saat ini yang sebesar 4,75% pada sidangnya tanggal 1 November mendatang.
  • Pasar berjangka menunjukkan investor secara umum mengantisipasi terjadinya pemangkasan suku bunga di pekan depan dan dilanjutkan pada hari Natal menjadi 4,25%, dengan pemangkasan masing‐masing sebesar 25 bps.
  • Aussie sempat turun ke $1.0370, dari $1.0427 sebelum rilis data, meskipun investor akhirnya dapat lega bahwa Australia memiliki nasib baik untuk dapat melonggarkan kebijakan dan mendukung ekonomi seperti yang dibutuhkan.
  • Aussie diperdagangkan menguat tipis setelah para pemimpin Eropa membuat sedikit kemajuan dalam upaya mengatasi krisis utang kawasan dalam KTT Eropa semalam. Para pemimpin Eropa akan meningkatkan pendanaan 400 milyar European Financial Stability Facility dengan “beberapa kali lipat”, demikian draft mengatakan, sementara sumber Uni Eropa mengatakan bahwa jumlah dana talangan akan ditambah sekitar 4 kali lipat.
  • Bursa AS menguat, euro naik diatas $1.39, sementara obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun turun lebih dari 1poin setelah investor kembali memburu aset‐aset beresiko. Namun demikian, euphoria ini nampaknya hanya sementara saja, karena penggunaan leverage (menaikkan kapasitas nilai dana) untuk mengatasi masalah utang yang besar akan berakibat parah.

Fundamental : Outlook Jepang


  • Pada sidangnya yang berakhir sesi Kamis 27 Oktober ini BoJ diperkirakan akan mendiskusikan kemungkinan pelonggaran moneter lanjutan sebagai reaksi dari penguatan yen yang menurunkan keuntungan eksportir. Para ekonom saat ini memperkirakan BoJ setidaknya akan meningkatkan dana dalam program pembelian asetnya sebesar 5 hingga 10 triliun yen dari total yang sebelumnya mencapai 50 triliun yen.
  • Menteri Keuangan Jun Azumi kembali menegaskan bahwa penguatan yen lebih merupakan aksi spekulatif dari para investor berkaitan dengan krisis hutang Uni‐ Eropa, dan tidak merefleksikan kondisi fundamental ekonomi Jepang. Azumi menekankan pihaknya akan mengamati dengan seksama pergerakan yen pada sesi perdagangan bursa Tokyo hari ini. Komentar Azumi ini telah berulangkali disampaikan, dan merupakan sinyal bahwa otoritas Jepang bisa melakukan upaya intervensi guna menahan laju penguatan yen.
  • Hingga akhir sesi NewYork, dollar AS tercatat menguat 0,2% terhadap yen ke 76.21 yen setelah sempat turun hingga 75.69.

Fundamental : Outlook GBP


  • Anggota BoE – Adam Posen menyatakan bahwa besaran quantitative easing yang baru saja diluncurkan bank sentral senilai 75 miliar poundsterling merupakan jumlah yang tepat. Posen percaya bahwa dengan QE lanjutan tersebut ekonomi Inggris akan dapat terhindar dari resiko lebih buruk yang mungkin dihadapi, setidaknya akan menahan potensi tekanan deflasi.
  • Menurut Posen, QE lanjutan tersebut tidak akan meningkatkan inflasi ditataran konsumen yang saat ini mencapai 5,2%, sebaliknya Posen memperkirakan inflasi akan turun dibawah target BoE (yang sebesar 2%) pada 2012 mendatang. BoE akan melakukan peninjauan kembali terhadap program QE yang telah dijalankan untuk menentukan langkah terbaik apa yang akan dilakukan selanjutnya.
  • Sterling melemah terhadap dollar AS setelah sempat membukukan rekor harga tertinggi sejak 7‐pekan terakhir di 1.6041. Investor nampaknya masih belum puas akan hasil dari European Summit, terutama berkaitan dengan berapa prosentase kerugian yang akan dibebankan pada perbankan berkaitan dengan kemungkinan gagal bayar hutang Yunani.
  • Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,2% terhadap dollar AS ke 1.5970, namun menguat 0,07% terhadap yen ke 121.74, naik 0,1% terhadap Swiss franc ke 1.4064. Sementara itu euro juga menguat 0,1% terhadap Sterling ke 0.8702
    (vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi


  • Anggota BoE – Adam Posen menyatakan bahwa besaran quantitative easing yang baru saja diluncurkan bank sentral senilai 75 miliar poundsterling merupakan jumlah yang tepat. Posen percaya bahwa dengan QE lanjutan tersebut ekonomi Inggris akan dapat terhindar dari resiko lebih buruk yang mungkin dihadapi, setidaknya akan menahan potensi tekanan deflasi.
  • Menurut Posen, QE lanjutan tersebut tidak akan meningkatkan inflasi ditataran konsumen yang saat ini mencapai 5,2%, sebaliknya Posen memperkirakan inflasi akan turun dibawah target BoE (yang sebesar 2%) pada 2012 mendatang. BoE akan melakukan peninjauan kembali terhadap program QE yang telah dijalankan untuk menentukan langkah terbaik apa yang akan dilakukan selanjutnya.
  • Sterling melemah terhadap dollar AS setelah sempat membukukan rekor harga tertinggi sejak 7‐pekan terakhir di 1.6041. Investor nampaknya masih belum puas akan hasil dari European Summit, terutama berkaitan dengan berapa prosentase kerugian yang akan dibebankan pada perbankan berkaitan dengan kemungkinan gagal bayar hutang Yunani.
  • Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat melemah 0,2% terhadap dollar AS ke 1.5970, namun menguat 0,07% terhadap yen ke 121.74, naik 0,1% terhadap Swiss franc ke 1.4064. Sementara itu euro juga menguat 0,1% terhadap Sterling ke 0.8702

Fundamental : Outlook Eropa


  • Euro menguat terhadap sejumlah rivalnya Rabu kemarin, terinspirasi oleh laporan optimis bahwa dana bailout Eropa bakal ditambah sebesar 1 trilyun euro untuk mengatasi krisis utang yang tengah melanda kawasan.
  • Para pemimpin Eropa akan meningkatkan pendanaan 400 milyar European Financial Stability Facility dengan “beberapa kali lipat”, demikian draft mengatakan, sementara sumber Uni Eropa mengatakan bahwa jumlah dana talangan akan ditambah sekitar 4 kali lipat.
  • Bursa AS menguat, euro naik diatas $1.39, sementara obligasi pemerintah AS bertenor 30 tahun turun lebih dari 1 poin setelah investor kembali memburu aset‐aset beresiko. Namun demikian, euphoria ini nampaknya hanya sementara saja, karena penggunaan leverage (menaikkan kapasitas nilai dana) untuk mengatasi masalah utang yang besar akan berakibat parah.
  • Euro secara cepat menguat atas dolar setelah diumumkan draft statement zona euro tersebut, namun kemudian terkoreksi setelah investor kecewa bahwa detil rencana baru akan diputuskan pada November mendatang. Di sesi sore New York, euro sedikit melemah ke $1.3892, namun jauh di atas day low $1.3798. Euro mencatat intraday high di $1.3908. Euro juga menguat terhadap sejumlah rival utamanya, naik 0,2% ke 105.95 yen dan naik 0,4% ke 1.2251 franc Swiss. Terhadap sterling, euro naik 0,1% di 87.03 pence.
  • Sebelumnya, parlemen majelis rendah Jerman telah menyetujui mosi untuk memperkuat dana penyelamatan zona euro melalui leveraging, memberikan mandat kepada Kanselir Angela Merkel untuk bernegosiasi pada KTT Eropa di Brussels. Juga pada Rabu, ketua Bank Sentral Eropa yang baru, Mario Draghi, mengisyaratkan bank akan terus membeli obligasi dari anggota zona euro yang bermasalah untuk meredam gejolak pasar.

Fundamental : Outlook US & Global


  • Bursa saham global melanjutkan penguatannya seiring berita bahwa pemimpin Uni‐Eropa menyepakati peningkatan dana dalam EFSF. Sementara itu euro turun dari penguatan tajamnya karena investor masih menunggu detil dari penanganan krisis hutang Uni‐Eropa yang nampaknya belum akan terpapar jelas setidaknya hingga sebulan kedepan. Pemimpin Uni‐Eropa diperkirakan akan menyetujui kenaikan dana EFSF hingga 1 triliun euro dan menekan para pemegang obligasi Yunani untuk dapat menerima kerugian hingga 50% pada obligasi yang mereka pegang, demikian berdasarkan draf pernyataan bersama dari lanjutan European Summit. Berbagai macam spekulasi berkaitan dengan penangan krisis hutang Uni‐Eropa berpengaruh pada volatilitas pasar keuangan dalam beberapa sesi terakhir.
  • Berdasarkan draf pernyataan bersama dari para pemimpin Uni‐Eropa, finalisasi mengenai syarat dan ketentuan operasional dan kenaikan EFSF akan mulai dilaksanakan pada November mendatang.
  • Harga minyak dunia turun seiring naiknya cadangan minyak Amerika dan investor belum puas akan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Sementara itu imbal hasil produk tresuri Amerika turun akibat kenaikan bursa saham. Harga minyak jenis Brent oil futures <LCOc1> turun 2.01 USD ke 108.91 USD per barrel, sementara minyak jenis U.S. crude <CLc1> ditutup melemah 2.97 USD ke 90.20 USD per barrel.
  • Euro berakhir melemah tipis terhadap dollar AS ke 1.3902 menyambut hasil dari pertemuan pemimpin Uni‐Eropa yang akan menaikkan dana EFSF hingga 1 triliun euro dari 400 miliar euro. Euro berhasil menguat 0,2% terhadap yen ke 105.95 yen dan naik 0,4% terhadap Swiss franc ke 1.2251. Euro juga menguat 0,1% terhadap sterling ke 87.03 pence. Sementara itu dollar AS kembali membukukan rekor terendahnya terhadap yen ke 75.69 yen setelah akhirnya ditutup naik 0,2% ke 76.25. Level dollar AS di kisaran 75 yen berdasarkan analisa dari Action Economics akan semakin memancing aksi beli terhadap yen, karena banyak investor baik institusi maupun retail yang terkena margin call.
  • Bursa saham Eropa, FTSEurofirst 300 <.FTEU3> ditutup menguat 0,1% ke 983.76 setelah sempat turun‐naik hingga 1%. Sedangkan indeks saham bursa global MSCI's all‐country world equity index <.MIWD00000PUS> naik 0.4%.
  • Optimisme pelaku pasar mendapat dukungan setelah Presiden ECB yang baru – Mario Draghi memberikan sinyal bahwa ECB akan melanjutkan pembelian obligasi pada sejumlah negara yang bermasalah untuk mengatasi krisis.
  • Sebelumnya, pelaku pasar juga mendapat angin segar setelah Majelis Rendah Parlemen Jerman menyetujui paket penguatan dan kenaikan dana dalam EFSF, sebuah dukungan untuk Kanselir Angela Merkel dalam negosiasi pada European Summit. Namun demikian, mayoritas investor dan pengamat masih menantikan detil dari semua rencana dan kesepakatan tersebut. Emas ditutup menguat 1,2% ke 1723.75 USd per troy ounce menyusul kembalinya minat investor pada aset safe haven ditengah masih belum jelas dan detilnya penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Dalam 4‐sesi terakhir emas tercatat menguat hampir 7%, dan membukukan beruntun terpesat dalam kurun 2‐bulan.

Rabu, 26 Oktober 2011

Fundamental : Outlook AUD


  • Seorang pejabat bank sentral Australia mengatakan terdapat peluang bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan moneter jika kondisi inflasi relatif stabil, dan juga mencatat bahwa kondisi domestik belakangan ini dilaporkan telah meningkat lebih baik dibanding perkiraan.
  • Dalam pidatonya mengenai prospek ekonomi, Deputi Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) Ric Battellino mengatakan data CPI yang akan dirilis Rabu ini akan menjadi data penting bagi RBA untuk menerapkan kebijakan moneternya.
  • Pasar berspekulasi jika CPI hanya menunjukkan kenaikan tipis, maka akan membuka peluang pemangkasan suku bunga oleh RBA dari levelnya saat ini 4,75% paling cepat pada sidangnya tanggal 1 November mendatang.
  • Kalangan analis pasar secara umum memprediksi underlying inflation atau indeks harga yang relevan dengan kebijakan moneter, akan naik 0,6% di kuartal ketiga, sesuai dengan level revisinya di kuartal sebelumnya.
  • Aussie terkoreksi setelah investor bersikap skeptis bahwa para pemimpin Eropa telah mendekati kesepakatan untuk mengatasi krisis utang, disamping juga investor yang menunggu rilis data inflasi Australia hari Rabu ini. Aussie sempat mencatat intraday high di $1.0501 ‐‐‐ level tertinggi sejak 10 September ‐‐‐ namun kemudian kehilangan keperkasaannya di akhir sesi New York dan bergerak di sekitar $1.0430.
          (vaf)

Fundamental : Outlook Jepang


  • Menteri Keuangan Jun Azumi kembali mempertegas oerhatiannya bahwa apabila pasar terus mendorong penguatan yen lebih lanjut, maka pihaknya telah siap untuk mengambi langkah yang diperlukan guna menahan berlanjutnya apresiasi yen. “Penguatan tajam yen akhir‐akhir ini tidak merefleksikan kondisi ekonomi fundamental Jepang, dan saya menganggap hal ini terjadi karena maraknya aksi spekulasi”, demikian tandas Azumi.
  • Menurut Azumi, krisis hutang Uni‐Eropa lah yang menjadi faktor dibalik semakin besarnya aliran dana dalam kaitan pembelian yen. Untuk itu Azumi menghimbau pada pemimpin‐pemimpin Uni‐Eropa untuk dapat menyelesaikan masalah krisis kredit pada pertemuan lanjutan Rabu 26 Oktober ini.
  • Sementara itu pada kesempatan yang sama Menteri Ekonomi Jepang – Motohisa Furukawa menyampaikan keprihatinannya akan banjir yang menimpa Thailand, dimana berdampak pada penghentian operasional pabrik Toyota di Thailand. Furukawa menyatakan pihaknya akan mengawasi dengan seksama dampak dari banjir tersebut kepada ekonomi Jepang. Sedangkan BOJ mengatakan tengah mempertimbangkan untuk dana dalam bentuk Thailand Baht yang didukung oleh obligasi pemerintah Jepang sebagai jaminan, untuk mengatasi problem pendanaan yang mungkin dialami perusahaan asal Jepang terkait banjir tersebut.
  • Hingga akhir sesi NewYork, dollar AS tercatat turun 0,04% terhadap yen ke 76.04, euro tercatat melemah 0,2% terhadap yen ke 105.77.
  • Sementara itu pada pertemuannya hari ini, BOJ diperkirakan akan membahas kemungkinan penerapan pelonggaran moneter tambahan untuk mengontrol dampak dari penguatan yen terhadap ekonomi, demikian berdasarkan laporan dari the Nikkei business daily. Bank sentral kemungkinan akan melakukan ekspansi dalam program pembelian obligasi hingga 5 triliun yen (saat ini total jumlahnya 50 triliun yen) sebagai tambahan untuk melindungi ekonomi dalam negeri.
    (vaf)

Fundamental : Outlook CHF


  • Sebuah indikator untuk melihat tingkat konsumsi masyarakat Swiss menunjukkan peningkatan di bulan September ‐‐‐ setelah melemah tajam dalam 2 bulan terakhir ‐‐‐ dipicu pembelian mobil baru, namun kondisi industri ritel masih suram. Indikator bulanan menunjukkan kenaikan 0,04 poin menjadi 0,84 di bulan September, masih jauh berada di bawah level rata‐rata jangka panjang di 1,5 dan secara marginal hanya lebih tinggi dibandingkan selama 2 fase resesi yaitu di tahun 2002‐2003 dan 2008‐2009.
  • Namun demikian, konsumen masih dikhawatirkan dengan masalah krisis utang Eropa dan AS, dimana terdapat sinyal bahwa langkah penghematan berpotensi melemahkan pertumbuhan ekonomi global, sebuah kondisi yang juga akan berdampak buruk pada sektor ekspor Swiss.
  • Sementara itu, sebuah barometer indikator utama Swiss diperkirakan turun ke 1,1 di bulan Oktober, dari 1.21 di bulan September, berdasarkan proyeksi rata‐rata ekonom yang disurvey oleh Dow Jones Newswires. Barometer KOF kemungkinan masih menunjukkan tren pelemahan yang tajam seiring kontraksi yang signifikan pada indikator bisnis Eropa, dimana akan melemahkan momentum ekonomi Swiss dalam 6 bulan kedepan. Data KOF akan dirilis hari Jumat pekan ini sekitar pukul 16.30 wib.
    (vaf)

Fundamental : Outlook GBP


  • Sterling ditutup menguat setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang 6‐pekan terhadap dollar AS ke 1.6037. Penguatan sterling terhadap euro dipengaruhi oleh meningkatnya pesimisme dikalangan pelaku pasar bahwa pertemuan lanjutan European Summit akan dapat menelorkan kebijakan yang komprehensif sebagai penanganan krisis hutang kawasan tersebut.
  • Namun demikian, pelaku pasar dilaporkan cenderung enggan mengambil posisi besar menjelang hasil pertemuan pemimpin Uni‐Eropa pada sesi Rabu 26 Oktober ini.
  • Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,08% terhadap dollar AS ke 1.6002, sterling menguat 0,5% terhadap Aussie dollar ke 1.5343, namun sterling melemah 0,3% terhadap Swiss franc ke 1.4041. Sementara itu euro juga turun 0,1% tercatat terhadap sterling ke 0.8691.
  • Gubernur BoE Mervyn King mengatakan bahwa pemerintah Inggris harus memberikan insentif bagi perbankan untuk mendongkrak pemberian kredit pada perusahaan skala kecil dan menengah. Pernyataan tersebut mempertahankan keputusan BoE yang saat ini tengah memfokuskan diri pada pembelian aset.
    (vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi



  • Harga emas melonjak ke salah satu kenaikan harian terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir, menyusul kekhawatiran terhadap hasil KTT Eropa dan data kepercayaan konsumen AS yang mengecewakan telah menghidupkan kembali minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai dan kenaikan emas juga dipicu oleh technical buying.
  • Setelah dalam beberapa bulan emas bergerak searah dengan aset‐aset beresiko, kali ini emas berhasil naik lebih dari 3% bahkan disaat harga saham jatuh. Perak juga tercatat naik 4%.
  • Emas spot naik 3,2% di level $1705.24 per ounce. Sedangkan emas berjangka pengiriman Desember ditutup naik $48,10 di level $1700.40 per ounce.
  • Aksi beli dari sejumlah investor baru telah turut serta mendorong melonjaknya harga emas apalagi setelah berhasil menembus di atas level resistance $1660 per ounce.
  • Lebih dari 170.000 ounce emas telah berpindah tangan untuk kontrak Desember dalam jangka waktu 10 menit setelah data menunjukkan kepercayaan konsumen AS diluar dugaan turun untuk bulan ini ke level terendah sejak Maret 2009.
  • Emas diuntungkan dari statusnya sebagai lindung nilai menyusul perselisihan antara Prancis dan Jerman sebelum KTT Eropa yang akan mengadopsi sebuah rencana untuk mengurangi beban utang Yunani, memperkuat bank‐bank Eropa untuk menahan kerugian obligasi, dan menaikkan skala dana penyelamatan zona euro untuk mencegah penularan krisis di pasar obligasi.
    (vaf)

Fundamental : Outlook Eropa


  • Euro terkoreksi dari level tertinggi 6 pekan pada hari Selasa setelah penundaan keputusan pada pertemuan para menteri keuangan Eropa (Ecofin) telah menambah keraguan bahwa KTT Eropa yang dijadwalkan akan berakhir hari Rabu ini, akan menghasilkan sebuah rencana komprehensif untuk mengatasi krisis utang kawasan.
  • Mata uang tunggal zona euro jatuh ke posisi terendah awal sesi New York setelah sebuah laporan mengatakan pertemuan menteri keuangan Uni Eropa, yang dikenal sebagai Ecofin, dibatalkan menyusul rincian masalah yang akan dibahas pada pertemuan itu belum selesai. Laporan tersebut memicu kekacauan di pasar dengan saham‐saham AS dan euro jatuh, sementara US Treasuries menarik tawaran sebagai safe‐haven.
  • Sedangkan di sesi sore, euro terakhir bergerak di sekitar $1.3905, turun 0.2%, setelah sempat terkoreksi ke level intraday low di $1.3849 akibat berita mengenai penundaan keputusan. Euro juga mencatat intraday high di $1.3960, level tertinggi sejak 8 September.
  • Euro juga mengalami tekanan setelah Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Jerman menolak pernyataan pada draft KTT Uni Eropa yang meminta untuk mendukung kelanjutan kebijakan non‐standar ECB, atau pembelian obligasi bank di pasar skunder.
  • ECB telah membeli surat utang pemerintah untuk mengecek peningkatan biaya pinjaman di sejumlah negara zona euro, terutama Italia dan Spanyol. Data ECB yang diumumkan hari Senin menunjukkan bank telah membeli obligasi senilai 4,49 milyar euro dari tanggal 13‐19 Oktober, naik dari 2,243 milyar di pekan sebelumnya dan mengambil keseluruhan program dengan total pembelian senilai 169,5 milyar euro.
  • Investor mengharap adanya keputusan yang positif dari sidang KTT Eropa hari ini, yang berpotensi memicu rebound euro hingga menembus di atas $1.40, sementara harga euro yang relatif kuat saat ini juga rentan tekanan jual.
    (vaf)

Fundamental : Outlook US & Global


  • Bursa saham global dan euro melemah pada sesi Selasa pasca pembatalan pertemuan menteri‐menteri keuangan yang kemudian meningkatkan keraguan di kalangan pelaku pasar bahwa lanjutan pertemuan European Summit pada Rabu 26 Oktober ini akan dapat menyepakati rencana penanggulangan krisis hutang kawasan tersebut.
  • Pertemuan European Summit memang tetap akan dilaksanakan sesuai jadwalnya, namun pertemuan dari para menteri‐menteri keuangan, yang disebut dengan Ecofin, dibatalkan karena detil dari pertemuan tersebut belum terfinalisasi dengan baik, demikian menurut sumber dari Reuters.
  • Pejabat ofisial Uni‐Eropa mengatakan bahwa para pemimpin kawasan tersebut diperkirakan belum akan memberikan gambaran yang jelas mengenai besaran dana yang akan digunakan untuk penanganan krisis hutang selanjutnya. Hal tersebut antara lain dipengaruhi oleh masih berjalannya negosiasi mengenai berapa kerugian yang akan diterima oleh perbankan dan institusi keuangan lainnya berkaitan dengan obligasi Yunani, dan kemungkinan gagal bayar.
  • Pemerintah Jerman secara resmi menolak salah satu butir draf kesepakatan yang menyatakan ECB akan melanjutkan pembelian obligasi di pasar sekunder. Dalam 2‐bulan terakhir ECB terus melakukan pembelian obligasi Spanyol dan Italia dalam rangka untuk menekan kenaikan borrowing cost dan meredam krisis hutang kawasan tersebut.
  • Kekhawatiran mengenai kondisi penanganan hutang Uni‐Eropa mendongkrak minat investor terhadap aset‐aset safe haven, kondisi mana kemudian mengangkat harga produk tresuri Amerika dan mendorong penguatan yen ke level tertinggi sepanjang sejarah terhadap dollar AS. Turut menunjang minat investor terhadap aset yang aman juga setelah rilis data consumer confidence Amerika yang menambah redup outlook ekonomi global kedepannya.
  • Bursa saham Amerika ditutup melemah antara lain turut tertekan redupnya outlook korporasi dalam laporan keuangannya. Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup melemah 207.00 poin atau 1.74% ke 11,706.62, indeks Standard & Poor's 500 <.SPX> melemah 25.14 poin atau 2.00% ke 1,229.05 dan Nasdaq Composite Index <.IXIC> melemah 61.02 poin atau 2.26% ke 2,638.42.
  • Sementara itu The FTSEurofirst 300 index of top European shares <.FTEU3> berakhir melemah 0.7% setelah sempat menguat ke level tertinggi sejak 11‐ pekan terakhir.
  • Euro turun 0,2% ke 1.3907 setelah sempat mencapai session low 1.3847 tertekan menurunnya optimisme investor akan penanganan krisis hutang Uni‐ Eropa. Sedangkan dollar AS kembali mencetak level terendahnya sepanjang sejarah terhadap yen ke 75.73 yen, meningkatkan ekspektasi kemungkinan intervensi dari otoritas keuangan Jepang guna menahan laju penguatan yen.
  • Harga emas menguat tajam, mencetak penguatan harian terbaik selama 2011 ini menyusul meningkatnya minat beli investor terhadap aset berstatus safe haven seiring rilis data konsumen Amerika yang mengecewakan dan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa yang belum menampakkan kemajuan. Harga spot emas <XAU=> menguat 3% ke 1,703.35 USd per troy ounce.
    (vaf)

Technical : Analsia Teknikal - 26 Oktober 2011 - Sesi Asia

 
EUR/USD : BULLISH. Support 1,37. Resistance 1,401 dan 1,41.
USD/JPY : NETRAL. Support 75,8 dan 75,0. Resistance 76,9.
GBP/USD : BULLISH. Support 1,59 dan 1,575. Resistance 1,608 dan 1,62.
USD/CHF : NETRAL. Support 0,865 dan 0,854. Resistance 0,895.
AUD/USD : BULLISH. Support 1,031 dan 1,02. Resistance 1,067 dan 1,077.
USD/CAD : BEARISH. Support 1,027. Resistance 1,027.
EUR/CHF : NETRAL. Support 1,212. Resistance 1,247.
EUR/GBP : NETRAL. Support 0,863 dan 0,858. Resistance 0,877 dan 0,88.
EUR/JPY : BULLISH. Support 104,8 dan 104,0. Resistance 106,5 dan 107,7.

Selasa, 25 Oktober 2011

Fundamental : Outlook CHF



  • Franc Swiss bergerak relatif flat terhadap euro namun menguat terhadap dolar pada Senin kemarin, menyusul pelaku pasar masih menantikan hasil sidang puncak Eropa Rabu besok.
  • Para pemimpin Uni Eropa membuat beberapa kemajuan menuju strategi untuk memerangi krisis utang zona euro pada sidang hari Minggu, mendekati kesepakatan tentang rekapitalisasi bank dan tentang bagaimana untuk meningkatkan dana penyelamatan mereka untuk mencoba menghentikan penularan pasar obligasi. Tapi keputusan akhir ditangguhkan sampai pertemuan puncak kedua pada hari Rabu besok.

  • Presiden Perancis Nicolas Sarkozy kembali menghadapi sikap oposisi Jerman atas upaya untuk menggunakan dana Bank Sentral Eropa tak terbatas untuk melawan krisis. Sebaliknya, zona euro bisa berpaling kepada negara‐negara berkembang seperti China dan Brasil untuk membantu dalam mendukung pasar obligasi yang tengah terpuruk.

  • Kanselir Jerman Angela Merkel semalam mengatakan dana penyelamatan Eropa, atau the European Financial Stability Facility (EFSF), akan dinaikkan menjadi 1 trilyun euro, dan pemangkasan utang Yunani hingga 60% telah direncanakan, demikian dilaporkan majalah Jerman, Der Spiegel.

  • Jika terjadi penundaan dalam pelaksanaan rencana penuntasan krisis pada pertemuan Rabu besok, maka akan berpotensi memicu kejatuhan euro lebih lanjut. Namun jika dihasilkan keputusan yang positif, maka berpotensi memicu rebound euro.

  • Franc Swiss seringkali diburu disaat kondisi ekonomi global tidak menentu, dan kekhawatiran terhadap menularnya krisis utang Eropa telah memicu kejatuhan euro atas franc Swiss di bulan Agustus lalu.
  • Namun demikian, pada 6 September bank sentral Swiss (SNB) mematok batas minimum pelemahan euro di level 1.20 franc, dan menggunakan intervensi dengan dana tak terbatas untuk membendung penguatan franc lebih lanjut. Sejauh ini level kritis tersebut berhasil dipertahankan.(vaf)

Fundamental : Outlook GBP


  • Sterling mencapai level tertinggi terhadap dollar AS sejak 6‐pekan terakhir pada awal pekan ini ke 1.6001 seiring penguatan bursa saham global dan euro menyusul optimisme akan penanganan krisis hutang Uni‐Eropa. Pada European Summit akhir pekan lalu, negara‐negara Uni‐Eropa semakin dekat dengan kesepakatan pada upaya rekapitalisasi perbankan dan Jerman beserta Perancis diperkirakan akan segera menyepakati kenaikan dana EFSF.
  • Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,9% terhadap dollar AS ke 1.5989, sterling stagnan terhadap yen dan Swiss franc masing‐masing ditutup di 121.64 dan 1.4081, namun sterling anjlok 0,6% terhadap Aussie dollar ke 1.5266. Sementara itu euro tercatat turun tipis 0,02% terhadap sterling ke 0.8706.
  • Namun demikian kesepakatan final dari dua isu utama tersebut baru ditunda hingga pertemuan lanjutan Rabu 26 Oktober ini. Perdebatan paling sengit masih berkisar pada besaran kerugian yang mungkin ditimpakan pada investor swasta berkaitan dengan obligasi Yunani dan kemungkinan gagal bayar hutangnya.
  • Analis mengingatkan bahwa sterling masih rentan terhadap tekanan jual terutama terhadap dollar AS mengingat kondisi ekonomi Inggris yang lemah dan prospek kerugian yang ditanggung akibat kemungkinan gagal bayar hutang Yunani. Terdapat kemungkinan bahwa penguatan sterling akhir‐akhir ini telah menyesuaikan dengan berita‐berita positif yang telah berkembang selama ini, sehingga apabila ada sentimen negatif yang cukup dominan maka akan berpotensi membalikkan pergerakan harga.
  • Sementara itu anggota BoE Martin Weale dalam sebuah wawancara televisi manyampaikan bahwa ekonomi Inggris akan mengalami kontraksi pada kuartal terakhir tahun ini dipengaruhi oleh krisis eropa yang menghantam sektor bisnis dan kepercayaan konsumen. Weale kembali mengingatkan adanya potensi Inggris kembali terpuruk kepada kondisi resesi sebagaimana yang dia perkirakan pada awal musim panas lalu.(vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi


  • Emas menguat sekitar 1% pada hari Senin, bergerak searah dengan aset‐aset beresiko dibandingkan statusnya sebagai safe haven asset, didukung optimisme bahwa para pemimpin Eropa akan segera dapat mengatasi krisis utang kawasan dan juga adanya sinyal perbaikan pada perekonomian Cina.
  • Emas menguat untuk hari kedua menyusul optimisme bahwa Uni Eropa akan segera mencapai kesepakatan mengenai rekapitalisasi bank dan bagaimana upaya untuk menambah dana talangan guna menghentikan penularan krisis pada pasar obligasi. Berita bahwa sektor manufaktur Cina tumbuh di bulan Oktober juga telah mengangkat emas menyusul komoditas dipimpin tembaga dan minyak mentah mengalami rally.
  • Emas telah naik 2% selama 2 sesi terakhir. Emas juga terlihat kehilangan statusnya sebagai safe haven, dengan harga secara umum bergerak searah dengan ekuitas.
  • Volatilitas harga pada emas berjangka telah turun ke level terendahnya sejak medio Agustus, ketika logam mulia mendekati level all‐time highs, memberikan isyarat bahwa pelaku pasar tidak mengantisipasi adanya pergerakan besar dalam jangka pendek.
  • Emas spot naik 0,9% di level $1655.04 per ounce, setelah turun 2% di pekan lalu. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember ditutup naik $16.20 di level $1652.30.
  • Emas menguat seiring naiknya komoditas yang dipimpin oleh tembaga yang naik 7%, setelah data menunjukkan sektor manufaktur Cina mengalami peningkatan di bulan Oktober, mengakhiri fase kontraksinya selama 3 bulan terakhir sekaligus menegaskan kuatnya permintaan domestik di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
  • Meskipun terjadi perkembangan di akhir pekan, namun keputusan akhir baru akan diumumkan pada pertemuan puncak Eropa yang kedua di hari Rabu. Jika terjadi penundaan dalam pelaksanaan rencana penuntasan krisis pada pertemuan Rabu besok, maka akan berpotensi memicu kejatuhan euro (begitu juga dengan emas) lebih lanjut. Namun jika dihasilkan keputusan yang positif, maka berpotensi memicu rebound euro hingga ke atas $1.4.
  • Sementara itu permintaan fisik dari India, konsumen emas terbesar dunia, menjelang perayaan Hindu, Diwali ‐‐ ajang pembelian emas besar‐besaran – telah mendukung penguatan harga logam mulia. Kalangan dealer mengatakan konsumen India terlihat memilih perak yang lebih murah menggantikan emas, dengan harapan harga akan naik di masa mendatang. Perak naik 1,1% di level $31.68 per ounce.
    (vaf)

Fundamental : Outlook Eropa

 
  • Para pemimpin Uni Eropa membuat beberapa kemajuan menuju strategi untuk memerangi krisis utang zona euro pada sidang hari Minggu, mendekati kesepakatan tentang rekapitalisasi bank dan tentang bagaimana untuk meningkatkan dana penyelamatan mereka untuk mencoba menghentikan penularan pasar obligasi. Tapi keputusan akhir ditangguhkan sampai pertemuan puncak kedua pada hari Rabu besok.
  • Presiden Perancis Nicolas Sarkozy kembali menghadapi sikap oposisi Jerman atas upaya untuk menggunakan dana Bank Sentral Eropa tak terbatas untuk melawan krisis. Sebaliknya, zona euro bisa berpaling kepada negara‐negara berkembang seperti China dan Brasil untuk membantu dalam mendukung pasar obligasi yang tengah terpuruk.
  • Kanselir Jerman Angela Merkel semalam mengatakan dana penyelamatan Eropa, atau the European Financial Stability Facility (EFSF), akan dinaikkan menjadi 1 trilyun euro, dan pemangkasan utang Yunani hingga 60% telah direncanakan, demikian dilaporkan majalah Jerman, Der Spiegel.
  • Euro menguat ke level tertinggi 6 pekan terhadap dolar seiring tumbuhnya optimisme akan dicapainya kesepakatan zona euro terhadap rencana komprehensif untuk mengatasi krisis utang kawasan pada pertemuan puncak kedua di hari Rabu besok.
  • Diawal sesi, euro telah mengua tsetelah para pemimpin Eropa mendekati kesepakatan mengenai rekapitalisasi bank pada pertemuan akhir pekan kemarin, dan para pejabat Eropa mengatakan Prancis dan Jerman mendekati kesepakatan mengenai bagaimana menggunakan European Financial Stability Facility (EFSF) untuk mencegah penularan pasar obligasi.
  • Jika terjadi penundaan dalam pelaksanaan rencana penuntasan krisis pada pertemuan Rabu besok, maka akan berpotensi memicu kejatuhan euro lebih lanjut. Namun jika dihasilkan keputusan yang positif, maka berpotensi memicu rebound euro hingga ke atas $1.4.
  • Sementara itu dari data ekonomi Eropa terlihat bahwa perekonomian berpotensi kembali terpuruk kedalam resesi setelah data PMI sektor manufaktur dan jasa kembali dirilis mengalami kontraksi untuk kedua kalinya secara berturut‐turut di bulan Oktober. Sedangkan data order baru sektor industri (industrial new orders) dalam basis tahunan meningkat di atas ekspektasi di bulan Agustus, meskipun kondisi ini nampaknya belum bisa menghentikan penurunan di akhir tahun.(vaf)

InstaForex
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review