Kamis, 10 November 2011

Fundamental : Emas Tergelincir Dari Level Tertinggi Tujuh Pekan



  • Emas berjangka tergelincir dari level tertinggi tujuh pekan. Koreksi harga emas terpicu penguatan dollar AS, yang menyebabkan surutnya permintaan terhadap logam mulia.
  • Kontrak emas untuk pengiriman Desember pada perdagangan elektronik di Comex-AS tergerus 1% ke level 1.773,90 per ons troy pada pukul 7.28 WIB. Kemarin, emas sempat menyentuh US$ 1.804,40 per ons troy, level tertinggi sejak 21 September. Reli terjadi di tengah kekhawatiran terhadap pergantian kepemimpinan dan gejolak utang di Yunani dan Italia.
  • Dollar AS tercatat menuju penguatan terbesar sejak Agustus 2010 terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Sinyal negatif mencuat dari Eropa, di mana harga oligasi Italia merosot, dan yield mencetak rekor tertinggi. Perdana Menteri Silvio Berlusconi berencana mengundurkan diri dari pemerintahan yang saat ini sedang berjuang untuk menerapkan langkah penghematan guna mengurangi biaya pinjaman.
  • "Penguatan dollar akan meredam minat beli investor terhadap logam mulia. Namun, kami melihat investor akan mulai masuk pada saat harga jatuh," ujar analis Standard Bank Plc. Marc Ground. (bb)

Fundamental : Minyak Tergerus Setelah Yield Obligasi Italia Mencetak Rekor



  • Minyak diperdagangkan mendekati level terendah dua hari di New York. Pelemahan harga minyak tersulut oleh spekulasi bakal surutnya permintaan bahan bakar di saat Eropa sedang berjuang meredam krisis utang.
  • Minyak mentah WTI untuk pengiriman Desember tergelincir 10 sen ke level US$ 95,64 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, pada pukul 10.28 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama jatuh 1,1% ke posisi US$ 95,74. Itu level penyelesaian terendah sejak 7 November.
  • Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 2,3% menjadi US$ 112,31 per barel di bursa ICE Futures Europe, kemarin.
  • Pasar cemas krisis di Eropa bakal menggerus permintaan minyak. Kekhawatiran itu mencuat setelah yield obligasi Italia menembus di atas 7%, yang merupakan rekor tertinggi sejak Uni Eropa berdiri pada 1999. Kondisi ini bisa memicu Yunani, Irlandia dan Portugal mencari dana talangan.
  • Seorang anggota parlemen senior mengatakan partai Kanselir Jerman Angela Merkel, Christian Democratic Union, kemungkinan mengambil langkah yang memungkinkan negara ini keluar dari zona Euro.
  • Sebelumnya, di awal perdagangan, minyak sempat naik ke level tertinggi tiga bulan, setelah Departemen Energi AS melaporkan penurunan tak terduga stok minyak mentah. Persediaan turun 1,37 juta barel per pekan lalu. Padahal, survei memprediksi pasokan akan naik 500.000 barel.  (bb)

Jumat, 04 November 2011

Fundamental : Soal Kurs, SNB Siap Fleksibel



  • Bank Sentral Swiss (SNB) siap bertindak untuk melindungi perekonomia dan kurs mata uang jika perekonomian memburuk atau ancaman deflasi muncul. Komitmen tersebut dilontarkan oleh anggota Dewan SNB, Jean-Pierre Danthine.
  • Pemerintah ingin supaya kurs franc tetap stabil di tengah krisis antar kawasan. "Pun pada tingkat 1,20 franc per euro, kurs CHF tetap terbilang tinggi," kata Danthine pada sebuah acara di Jenewa. SNB berjanji melakukan upaya apapun jika prospek ekonomi dan risiko deflasi begitu membutuhkan. Pada 6 September lalu, Bank Sentral Swiss mengikat kurs franc di 1,20 per euro demi menghentikan apresiasi CHF.
  • Buruh Federasi Serikat Swiss, yang mewakili 380.000 pekerja, mengatakan pada 18 Oktober bahwa SNB harus menetapkan nilai tukar sampai setidaknya 1,40 per euro. Dengan begitu, daya saing produk di luar negeri bisa lebih baik lagi. Franc mencapai level tertinggi sepanjang masa 1,0075 pada 9 Agustus silam, atau sedikit dekat paritas.
  • Penguatan franc itu tidak hanya disebabkan oleh kekuatan relatif perekonomian Swiss, tetapi juga dipicu oleh status CHF sebagai safe haven. "Fenomena keuangan ini dapat menimbulkan kerusakan yang signifikan dan berpotensi permanen pada ekonomi riil," kata Danthine. Bank sentral Swiss akan menggelar rapat kebijakan moneter berikutnya pada 15 Desember.

Fundamental : Emas Kumpulkan Tenaga, Siap Rally Lagi



  • Sampai memasuki sesi perdagangan Eropa (Jumat, 04/11) Emas terpantau cukup rally hingga sempat mencatat kisaran $1764/troy ons setelah akhirnya stabil di area $1757/58.
  • Secara umum rally harga emas masih akan diuntungkan oleh ketidakpastian penanganan krisis utang Eropa. Jika penanganan itu tidak memiliki kepastian atau titik temu terutama dari hasil pertemuan G-20, jelas cukup menguntungkan harga emas.
  • Harga emas sempat rally karena di picu oleh ketidakpastian soal penanganan krisis utang Eropa pasca rencana referendum Yunani yang di lontarkan oleh PM Yunani. Sebab, referendum Yunani memicu ketidakpastian kembali soal penanganan krisis utang.
  • Namun kini sentimen negatif mulai berkurang di pasar seetlah muncul pernyataan positif dari Perdana Menteri Yunani, George Papandreou. Beliau mengisyaratkan jika dirinya akan mengurungkan niat untuk melakukan referendum atas paket bailout terbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
  • Alhasil, bila sentimen negatif kembali datang dari Eropa, investor akan keluar dari aset-aset berisiko ke aset safe haven yang lebih aman tapi pasti. Karena itu, meski emas sempat anjlok, akhirnya kembali rally.

Fundamental : Komentar Perdana Draghi Kikis Rally Euro


  • Beberapa saat menjelang sesi perdagangan Eropa di buka, mata uang tunggal Euro terpantau masih kokoh dan mondar-mandir bercokol di area $1.3820-an di hari Jumat (04/11).
  • Namun rally EUR tak mampu berlanjut dan terus tertahan tidak jauh dari area $1.38 lantaran kehilangan momentum penguatan. Tumpulmya rally EUR tersebut terindikasi akibat sentimen negatif yang muncul ke permukaan pasar setelah Presiden ECB yang baru, Mario Draghi, mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 bp menjadi 1,25% dan menyebutkan jika Eropa tengah menuju "resesi ringan".
  • Selain itu dalam konferensi pers yang diadakan setelah pengumuman kebijakan moneter ECB, Draghi juga mensinyalkan jika para pembuat kebijakan tidak memiliki rencana khusus untuk membantu menyelamatkan keuangan negara-negara zona Euro yang tengah dilanda krisis hutang.
  • Alhasil, pernyataan perdana Draghi tersebut memberikan pesimisme terhadap aset beresiko sehingga turut menghambat rally mata uang tunggal Euro.

Fundamental : Pertama Dalam Empat Hari, Harga Kontrak Emas Diprediksi Akan Melorot


  • Harga kontrak emas diprediksi akan mencatatkan penurunan untuk pertama kali dalam empat hari terakhir. Penyebabnya, investor ramai-ramai melepas emas setelah harganya mencapai level tertinggi dalam enam minggu terakhir.
  • Pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,4% menjadi US$ 1.757,10 per troy ounce. Pada pukul 14.29 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.761,90 per troy ounce. Kemarin, harga emas menyentuh posisi US$ 1.768,03 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 22 September lalu. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember tak banyak perubahan di posisi US$ 1.762,90 per troy ounce di Comex, New York.
  • "Sebaiknya investor memperhatikan berita Eropa dan pergerakan dollar untuk menentukan pergerakan harga emas berikutnya," jelas Terry Hanlon, Presiden Dillon Gage Metals. Dia menambahkan, dalam 15 tahun terakhir, pergerakan emas dan dollar memiliki hubungan yang saling bertolak belakang. (bb)

Fundamental : Rupiah Bangkit Pasca Tergelincir Selama Empat Hari


  • Rupiah bangkit setelah tergelincir selama empat hari sejak awal pekan ini. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah menguat 0,1% ke posisi Rp 8.963 per dollar AS pada pukul 10.15 di Jakarta.
  • Kemarin, mata uang Garuda ini sempat menyentuh level Rp 9.000 per dollar AS, yang merupakan posisi terlemah sejak 3 Oktober. Jika dihitung dalam sepekan ini, rupiah tercatat masih tergerus sebesar 1,9%.
  • Otot rupiah tersokong aksi investor asing yang kembali mengoleksi aset nasional, menjelang rilis data perekonomian Indonesia. Survei Bloomberg memprediksi, produk domestik bruto di kuartal ketiga naik 6,60% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan kuartal kedua yang hanya 6,49%.
  • Adapun, pasar saham regional melejit pagi ini setelah Yunani membatalkan rencana referendum untuk menentukan menerima atau tidak paket bailout Eropa. Kemarin, investor asing tercatat membeli sejumlah US$ 86 juta saham Indonesia, lebih besar dari jumlah yang mereka jual. Kepemilikan asing atas utang pemerintah juga naik 1,3% menjadi Rp 222,63 triliun dalam tiga hari di pekan ini.
  • "Investor bergegas menambah kepemilikan pada aset Indonesia karena mereka menganggap pasar Indonesia berfundamental kuat," kata Wiwig Santoso, Head of treasury and markets dari PT Bank DBS Indonesia, di Jakarta. (bb)

Fundamental : Dollar AS Menguat Tipis Vs Rival


  • Dollar AS bergerak sedikit menguat secara umum dalam perdagangan yang berlangsung sempit untuk sesi saat ini, membawa sebagian besar mata uang ke sesi rendah barunya, termasuk Euro, Aussie dan Sterling, juga Franc ke sesi tingginya, bahkan lebih tinggi dari level tinggi kemarin, dan Yen masih bergerak stabil dalam kisaran sempit kurang dari 10 pips.
  • Saat ini secara marjinal, dollar AS masih akan berkutat dengan angka-angka data ekonomi, menjelang laporan data menjelang data NFP yang diperkirakan untuk ditutup dalam kisaran 100k, dengan data ADP yang membaik hari Rabu yang menunjukkan hasil positif, dan data hari Kamis yang juga menunjukkan hasil diatas perkiraan.
  • Aussie berhasil pulih diatas 1.0400 yang saat ini berada di 1.0398, Euro di 1.3811 kembali ke 1.3792 dan Sterling di 1.6018 yang naik dari sebelumnya sekitar 1.6000. Bursa saham local diperdagangkan masih dalam zona hijau, dengan Nikkei yang bergerak naik 1.30% dan indeks Australia ASX dan KOSPI dari Korea Selatan yang naik 2%, sementara pergerakan harga emas berada di kisaran $1,760 di sekitar tingginya 6 minggu, sedangkan minyak mentah diperdagangkan dekat angka $94. (djn)

Fundamental : Harga Kontrak Minyak Masih Mendekati Level Tertinggi Tiga Bulan


  • Harga kontrak minyak ditransaksikan masih mendekati level tertinggi dalam tiga bulan di New York. Pada pukul 06.44 waktu Singapura, harga kontrak minyak untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 93,99 per barel atau turun 8 sen di New York Mercantile Exchange.
  • Kemarin, harga kontrak minyak naik US$ 1,56 menjadi US$ 94,07 sebarel, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Agustus lalu. Jika dihitung, harga kontrak minyak sudah naik 0,7% pada pekan ini dan 2,9% di 2011.
  • Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 1,4% menjadi US$ 110,83 sebarel di ICE Futures Europe exchange.
  • Kenaikan harga minyak terjadi setelah Bank Central Eropa secara tidak terduga memangkas suku bunga acuannya. Selain itu, Yunani juga memberikan sinyal bahwa negara tersebut tidak akan menggelar bailout terkait dana bantuan Eropa. (bb)

Fundamental :Euro Mungkin Uji 1.3900 di Asia – Bednarik


  • Euro bergerak menguat dalam 2 hari, bergerak naik ke tinggi sesinya di level 1.3855 sebelum akhirnya sedikit merosot untuk ditutup di level 1.3822 di sesi AS, 75 pips diatas harga pembukaan.
  • Euro sendiri menguat terhadap dollar AS setelah PM Yunani, Papandreou memberikan indikasi bahwa ia tidak akan melakukan referendum untuk rencana bantuan Eropa, memuluskan sentiment resiko dari kekhawatiran kejatuhan Yunani.
  • Dari sisi teknikal, Valeria Bednarik, pimpinan analis dari FXstreet.com yang mencatat: “grafik per jam menunjukkan harga sedang dalam pergerakan menuju area 1.3830 untuk Fibonacci walau mencapai level tingginya dekat 1.3854, dengan indicator bullish walau kehilangan momentum. Grafik dengan jangka waktu yang lebih lama juga menunjukkan mata uang tersebut cenderung bergerak ranging menjelang data payroll AS. Diatas harga sebelumnya, pengujian level 1.3900 terlihat mungkin untuk terjadi saat sesi Asia hari ini”.
  • Untuk pergerakan turunnya, level support berada di 1.3765, 1.3720 dan 1.3680. Untuk pergerakan naiknya, level resistance berada di 1.3830, 1.3855 dan 1.3900. (fxs)

Fundamental : Dollar Masih Melanjutkan Pelemahan Atas Euro


  • Pergerakan dollar AS pagi ini masih melanjutkan pelemahan atas euro. Pada pukul 08.13 waktu Tokyo, dollar ditransaksikan pada level US$ 1,3824 per euro, setelah sebelumnya sempat melemah 0,6% menjadi US$ 1,3823 kemarin.
  • Sementara itu, posisi euro tak banyak mencatatkan perubahan di level 107,93 yen dan sudah menguat 0,6% sejak 28 Oktober lalu. Sedangkan yen diperdagangkan di posisi 78,07 per dollar dari 78,06 per dollar kemarin.
  • Pelemahan dollar terjadi sebelum data pertumbuhan lapangan kerja AS diumumkan. Namun, pasar memprediksi, pertumbuhan lapangan kerja AS akan melambat dan tingkat pengangguran tidak akan berubah. Hal ini akan menyebabkan the Federal Reserve mempertimbangkan kebijakan pelonggaran moneter.
  • "Jika data tenaga kerja yang dirilis lebih baik dari prediksi, namun belum cukup baik menekan angka pengangguran, hal itu akan mendorong pemangku kebijakan untuk melakukan pelonggaran. Langkah tersebut akan memukul posisi dollar AS," papar John Kyriakopoulos, head of currency strategy National Australia Bank Ltd. (bb)

Fundamental : Sterling Abaikan Pelemahan Sektor Jasa


  • Poundsterling bergerak menjauh dari level rendah 2-minggu terhadap Dollar AS pada hari Kamis menyusul terjadinya perpecahan dalam pemerintahan Yunani berpotensi menggagalkan rencana referendum atas kesepakatan bailout terbaru, meskipun data PMI sektor jasa yang lebih rendah dari perkiraan terlihat masih membatasi upaya pemulihan mata uang Inggris ini.
  • PMI sektor jasa Inggris merosot menjadi 51,3 pada bulan Oktober dari 52,9 bulan sebelumnya, angka tersebut lebih buruk dari prediksi para ekonom dengan penurunan ke 52,0.
  • "Dengan semua ketegangan yang terjadi di Yunani, para investor menjadi kurang peduli dengan data-data yang dirilis," kata seorang trader yang berbasis di London. "Untuk saat ini, pergerakan Cable lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal, meskipun mungkin terlalu sulit untuk melampaui $1.60."
  • Sementara Morgan Stanley, dalam sebuah catatan, mengatakan jika pihaknya masih mempertahankan posisi short pada Poundsterling dengan meletakkan target pada $1.5560.
  • Sebagian analis lainnya juga menilai bahwa prospek mata uang Inggris tetap cenderung bearish setelah Institut Nasional Penelitian Sosial & Ekonomi menurunkan prospek pertumbuhan Inggris. Dalam pandangannya, lembaga ini melihat adanya peluang mendekati 50% bagi Inggris mengalami resesi, sehingga memperbesar kemungkinan peluncuran pelonggaran kuantitatif lebih lanjut dari Bank of England dalam beberapa bulan mendatang. (djn)

Technical : Analsia Teknikal - 4 November 2011 - Sesi Asia



EUR/USD : NETRAL. Support 1,357 dan 1,341. Resistance 1,387 dan 1,4.
USD/JPY : NETRAL. Support 77,4 dan 76,9. Resistance 78,2 dan 79,0.
GBP/USD : BULLISH. Support 1,583. Resistance 1,61 dan 1,617.
USD/CHF : NETRAL. Support 0,876 dan 0,857. Resistance 0,896 dan 0,908.
AUD/USD : NETRAL. Support 1,015. Resistance 1,057.
USD/CAD : NETRAL. Support 1,027. Resistance 1,027.
EUR/CHF : BEARISH. Support 1,212 dan 1,201. Resistance 1,229.
EUR/GBP : BEARISH. Support 0,853 dan 0,846. Resistance 0,867.
EUR/JPY : BULLISH. Support 105,7. Resistance 109,2 dan 111,9.

Fundamental : Euro Mungkin Uji 1.3900 di Asia


  • Euro bergerak menguat dalam 2 hari, bergerak naik ke tinggi sesinya di level 1.3855 sebelum akhirnya sedikit merosot untuk ditutup di level 1.3822 di sesi AS, 75 pips diatas harga pembukaan.
  • Euro sendiri menguat terhadap dollar AS setelah PM Yu7nani, Papandreou memberikan indikasi bahwa ia tidak akan melakukan referendum untuk rencana bantuan Eropa, memuluskan sentiment resiko dari kekhawatiran kejatuhan Yunani.
  • Dari sisi teknikal, Valeria Bednarik, pimpinan analis dari FXstreet.com yang mencatat: “grafik per jam menunjukkan harga sedang dalam pergerakan menuju area 1.3830 untuk Fibonacci walau mencapai level tingginya dekat 1.3854, dengan indicator bullish walau kehilangan momentum. Grafik dengan jangka waktu yang lebih lama juga menunjukkan mata uang tersebut cenderung bergerak ranging menjelang data payroll AS. Diatas harga sebelumnya, pengujian level 1.3900 terlihat mungkin untuk terjadi saat sesi Asia hari ini”.
  • Saat ini, Euro diperdagangkan terbatas dalam kisaran 1.3825/1.3795 di awal perdagangan Asia, terakhir berada di 1.3815. Untuk pergerakan turunnya, level support berada di 1.3765, 1.3720 dan 1.3680. Untuk pergerakan naiknya, level resistance berada di 1.3830, 1.3855 dan 1.3900.

Fundamental : Euro Rebound Di Tengah Kekacauan Yunani


  • Euro berhasil melakukan rebound versus Dollar AS pada hari Kamis setelah Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mengisyaratkan jika dirinya akan mengurungkan niat untuk melakukan referendum atas paket bailout terbaru bagi Yunani. Papandreou juga menegaskan bahwa Yunani masih akan tetap menjadi bagian dari zona Euro.
  • Wacana referendum yang diajukan Papandreou sebelumnya sempat memicu kemarahan beberapa pemimpin Eropa, yang berpotensi menggagalkan rencana pemberian bantuan keuangan bagi Yunani guna menghindari default.
  • Sebelumnya, mata uang bersama 17-negara ini sempat tergelincir hingga mendekati level terendah 3-minggu versus Greenback setelah Presiden Baru ECB, Mario Draghi, mengumumkan pemangkasan suku bunga acuan menjadi 1,25% sembari mengatakan jika Eropa tengah menuju "resesi ringan". Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan setelah pengumuman kebijakan moneter ECB, Draghi juga mensinyalkan jika para pembuat kebijakan tidak memiliki rencana khusus untuk membantu menyelamatkan keuangan negara-negara zona Euro yang tengah dilanda krisis hutang.
  • "Pasar jelas dihinggapi ketidakpastian yang sangat tinggi, dimana orang merasa was-was untuk menahan posisi lebih dari 5 menit karena mereka tidak dapat memperkirakan berita apa yang akan keluar selanjutnya," kata Alan Ruskin, kepala global strategi forex G-10 pada Deutsche Bank AG di New York.

Fundamental : Outlook US & Global



  • Bursa saham global dan harga minyak dunia menguat seiring harapan bahwa Yunani akan membatalkan rencana referendum dan terdorong aksi ECB memangkas suku bunga yang cukup mengejutkan. Para pemimpin Uni‐Eropa untuk pertama kalinya dikabarkan telah mulai membicarakan kemungkinan dikeluarkannya Yunani dari Uni‐Eropa untuk mempertahankan kredibilitas euro.
  • Data terakhir yang memperlihatkan penurunan jobless claims Amerika dan pemangkasan suku bunga oleh ECB sebesar 25 bps meningkatkan optimisme pelaku pasar, mendongkrak kinerja aset beresiko dan meredam minat pada aset safe haven. Turut mendorong optimisme investor adalah kemungkinan penundaan referendum oleh Yunani, yang setidaknya meredakan kekhawatiran akan kondisi gagal bayar.
  • Volume perdagangan berlangsung dengan volatilitas cukup tinggi setelah komentar dari Presiden ECB yang baru – Mario Draghi yang menyatakan bahwa zona euro dapat memasuki periode “mild recession” pada akhir tahun ini.
  • Bursa saham Eropa menguat ditunjang oleh kenaikan saham‐saham perbankan, indeks saham perbankan eropa <.SX7E> naik tajam 3,3%. Sementara itu indeks bursa saham global MSCI's all‐country world index <.MIWD00000PUS> naik 1.4% dan FTSEurofirst 300 <.FTEU3> menguat 1,9%.
  • Indeks Dow Jones <.DJI> ditutup menguat 208.43 poin atau 1.76% ke 12,044.47, indeks S&P500 <.SPX> naik 23.25 poin atau 1.88% ke 1,261.15, sementara Nasdaq <.IXIC> menguat 57.99 poin atau 2.20% ke 2,697.97.
  • Sementara itu euro <EUR=EBS> menguat 0,5% ke 1.3810, berhasil menguat ditunjang oleh berita kemungkinan penundaan referendum Yunani setelah sempat anjlok cukup tajam.
  • Harga minyak dunia menguat, minyak jenis Brent crude untuk kontrak Desember <LCOc1> ditutup di 110.83 USD per barrel, atau naik 1,49 USD. Sedangkan minyak jenis U.S. crude untuk pengiriman Desember <CLc1> naik 1.56 USD ke 94.07 USD per barrel.
  • Sedangkan harga obligasi Amerika melemah seiring pemangkasan suku bunga ECB dan data jobless claims yang menunjukkan adanya penurunan pada pekan sebelumnya, menguatkan sinyal perbaikan pada sektor ketenagakerjaan.
  • Harga emas menguat 1,5% ditutup di 1763.60 USD per troy ounce ditunjang oleh pemangkasan suku bunga ECB dan meningkatnya pembelian emas sebagai aset safe haven ditengah naiknya eskalasi krisis hutang Uni‐Eropa.
          (vaf)

Fundamental : Outlook Eropa


  • Euro anjlok terhadap kebanyakan mata uang Kamis lalu setelah European Central Bank tidak seperti yang di ekspektasi menurunkan tingkat suku bunga sebesar seperempat poin persentase, pemangkasan pertama kalinya sejak Mei 2009, yang mencatatkan memburuknya krisis utang zona euro.
  • Pasar dan kebanyakan ekonom telah mengekspektasi ECB untuk mempertahankan tingkat suku bunga dibawah presiden barunya, Mario Draghi. Tingkat suku bunga zona euro saat ini 1.25 persen dengan apa yang Draghi katakan sebagai keputusan yang bulat.
  • Pada pertengahan perdagangan harian di New York, euro <EUR=> sedikit berubah terhadap dollar ke level $1.37470. Telah diperdagangkan dibawah level $1.37 yang didorong oleh komentar dari Draghi.
  • Mata uang tunggal zona euro, anjlok 0.1 persen terhadap yen ke level 107.19 yen <EURJPY=EBS> dan melemah 0.2 persen terhadap sterling <EURGBP=> ke level 86.03 pence. Terhadap mata uang Swedia, euro merosot 0.3 persen ke level 9.0550 <EURSEK=>
  • European Central Bank memangkas tingkat suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 1.25 persen Kamis lalu karena krisis utang zona euro memburuk melebihi keprihatinan dari tingginya tingkat inflasi.
  • ECB juga mengurangi tingkat suku bunga dari fasilitas deposito menjadi 0.5 persen dan tingkat fasilitas marginal lending menjadi 2.0 persen.
  • Presiden ECB Mario Draghi akan menjelaskan keputusan Dewan Gubernur pada pukul 1330 GMT konferensi berita – pertama kalinya dalam meeting kebijakan moneter setelah mengambil alih kendali kepemimpinan Selasa lalu dari Jean‐Claude Trichet.
  • Pemerintah Yunani diambang kehancurannya Kamis lalu, membuat keraguan tentang rencana pada referendum untuk bertahan pada (zona) euro, sebagaimana para pemimpin Eropa membicarakannya untuk pertama kali dari kemungkinan Yunani keluar untuk menjaga mata uang tunggal tersebut.
    (vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi


  • Emas menguat 1,5% Kamis kemarin, didukung oleh keputusan mengejutkan dari ECB yang memangkas suku bunganya sebesar 25 basis poin, dan juga adanya safe‐haven buying menyusul kondisi pemerintahan Yunani yang masih kacau turut menambah ketidakpastian situasi di Uni Eropa.
  • Emas, sebagai aset lindung nilai, mencatat kenaikan terbesarnya dalam 7 kali perdagangannya, setelah Yunani mengurungkan rencana pelaksanaan referendum, sementara para pemimpin Eropa untuk pertama kalinya berbicara mengenai kemungkinan Yunani keluar dari keanggotaan zona euro guna menyelematkan eksistensi mata uang tunggal Eropa.
  • Dukungan positif pada emas sebagai aset lindung nilai juga bertambah setelah data ekonomi AS menunjukkan pertumbuhan di sektor jasa melambat di bulan Oktober dan ketidakpastian di pasar uang yang dipicu oleh runtuhnya broker berjangka AS, MF Global Holdings.
  • Emas spot menguat 1,5% ke posisi $1763.60, merupakan kenaikan ketiga kalinya secara berturut‐turut. Sedangkan emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup naik $35.50 di level $1765.10.
  • Emas telah meraih keuntungan setelah ECB memangkas suku bunganya dan Presiden ECB yang baru Mario Draghi mengatakan Eropa berpotensi menuju ke arah “resesi ringan” di babak akhir 2011.
  • Namun efek pemangkasan suku bunga ini dinilai hanya akan sementara saja, karena keputusan tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi yang semakin keruh di Eropa dimana berita mengenai Yunani diterima hampir setiap lima menit sekali.
  • Emas dan komoditas juga ter‐support oleh melemahnya dolar atas euro. Logam mulia mempertajam apresiasinya setelah U.S. Institute for Supply Management (ISM) melaporkan pertumbuhan sektor jasa di bulan Oktober melambat ke level terlemahnya dalam 3 bulan.
    (vaf)

Fundamental : Outlook GBP


  • Sterling menguat terhadap euro dan dollar AS ditunjang oleh pemangkasan suku bunga ECB, yang direspon positif oleh pelaku pasar untuk menunjang pemulihan ekonomi zona euro. Rilis data aktifitas sektor jasa untuk Oktober yang menunjukkan penurunan dari September menjadi 51.3 tidak terlalu mempengaruhi pergerakan sterling.
  • Hingga akhir sesi New York, sterling tercatat menguat 0,5% terhadap dollar AS, naik 0,5% terhadap yen ke 125.09, namun terhadap aset dengan imbal hasil lebih tinggi seperti Aussie dollar, sterling melemah 0,08% ke 1.5397. Sedangkan euro tercatat stagnan terhadap sterling di 0.8614.
  • Sementara itu berdasarkan riset dari lembaga NIESR, terdapat 50% kemungkinan Inggris akan terpuruk kepada kondisi resesi setidaknya pada awal tahun 2012 mendatang. Hal tersebut dikuatkan oleh pernyataan anggota BoE – Charles Bean yang menegaskan bahwa outlook pertumbuhan ekonomi tahun 2012 lebih buruk dari perkiraan sebelumnya.
    (vaf)

Fundamental : Outlook CHF


  • Swiss franc merosot disamping euro setelah Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sakorzy menunda bantuan 8 milyar euro untuk Yunani yang negaranya butuh untuk menghindari default pada utangnya.
  • Bantuan akan tergantung pada voting yang menyetujui paket bantuan yang dibuat minggu lalu setelah Perdana menteri George Papandreou mengumumkan referendum yang mengejutkan Senin lalu, taruhan tingkat tinggi untuk menyelamatkan pemerintahannya yang mengguncang pasar dan menambah tekanan pada euro.
  • Itu juga mendorong European Financial Stability Facility untuk menunda jadwal dikeluarkannya 3 milyar obligasi hingga sekurang‐kurangnya minggu depan berkenaan dengan "difficult market conditions".
  • The franc merosot 0.5 persen terhadap dollar AS dibandingkan pada penutupan New York, yang diperdagangkan pada level 0.8873 francs terhadap dollar AS pada pukul 0758 GMT .
    The franc menguat 0.1 persen terhadap euro ke level 1.2134 francs per euro.
    (vaf)

Kamis, 03 November 2011

Fundamental : Soal EFSF, China Berpikir Ulang


  • China menunda putusan ihwal partisipasinya dalam program bailout Eropa. Negara perekonomian terbesar Asia ini ingin menunggu kepastian lebih lanjut tentang Yunani.
  • "Rencana investasi belum dijelaskan secara detil, sehingga Kami bisa menentukan opsi investasi selain EFSF," ujar Wakil Menteri Keuangan China, Zhu Guangyao jelang G20 Summit di Cannes. Pemerintah lebih memilih untuk menanti perkembangan referendum yang terjadi di Athena sebelum mengambil sikap. "Sama seperti kolega Eropa lainnya, Kami juga tidak berharap referendum," tegas Zhu lagi.
  • Keikutsertaan China sangat diharapkan supaya Eropa bisa menambah kapasitas dana Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) menjadi 1 triliun euro. Di dalamnya termasuk agenda utama bailout untuk pemulihan ekonomi Yunani. Komentar Zhu dilontarkan saat presiden Hu Jintao menggelar pertemuan dengan Nicolas Sarkozy sebelum G20 Summit. Hu menyatakan bahwa solusi Eropa berada di tangan Eropa sendiri dan China percaya sepenuhnya dengan kemampuan institusi kawasan. "Kami (China) percaya bahwa Eropa punya kemampuan dan kebijaksanaan untuk memecahkan masalahnya sendiri," ujar Hu Jintao.

Fundamental : AUD Melemah terhadap Valuta Utama


  • Kurs mata uang Australia hari ini melemah setelah data penjualan ritel dirilis. Retail sales negeri kangguru naik, namun tidak sesuai harapan pada bulan Oktober.
  • Retail sales tercatat 0,4% bulan lalu atau lebih rendah dibanding kenaikan bulan sebelumnya, 0,6%. Analis memprediksi bahwa data tersebut naik 0,5% atau di atas fakta riil.
  • Menanggapi hal ini, AUD/USD diperdagangkan pada level 1.0244 atau anjlok sekitar 1.00%. Pair diperkirakan menemukan support pada 1.0208 dan resisten berada di 1.0718.

Rabu, 02 November 2011

Fundamental : Kontrak Minyak Mentah Terpangkas Untuk Hari Keempat



  • Harga minyak mentah terpangkas untuk hari yang keempat, karena kekhawatiran Yunani akan menolak rencana bailout melalui referendum.
  • Minyak WTI untuk pengiriman Desember tergerus 0,8% ke level US$ 91,44 per barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange, sebelum bergulir ke US$ 91,45 pada pukul 6.29 waktu Singapura. Sementara itu, minyak Brent jatuh 2 sen ke US$ 109,54 per barel di ICE Futures Europe, di London, kemarin.
  • Juru bicara pemerintah Yunani Angelos Tolkas menyatakan, Yunani akan melanjutkan referendum terkait paket bailout Uni Eropa, dan Perdana Menteri George Papandreou bakal mendapatkan persetujuan dari parlemen pada pekan ini.
  • Jika referendum dilakukan dan menolak bailout, Yunani bisa semakin dekat pada situasi gagal bayar dan memicu memburuknya krisis utang, yang bisa mengancam pertumbuhan ekonomi global. "Referendum Yunani menimbulkan ancaman terhadap stabilitas keuangan di kawasan Euro," sebut Fitch Ratings.
  • Di sisi lain, kemarin, laporan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang dirilis American Petroleum Institute menunjukkan, cadangan minyak berkurang 156.000 barel pada pekan lalu. Sementara, Departemen Energi dijadwalkan merilis data pada hari ini. Survei Bloomberg memprediksi, cadangan minyak AS bakal bertambah 1 juta barel. (bb)

Fundamental : Petinggi AS Ajukan Pajak Transaksi



  • Dua petinggi pembuat kebijakan AS akan memperkenalkan pengajuan pajak transaksi untuk perusahaan-perusahaan keuangan yang menyerupai proposal yang diajukan Uni Eropa.
  • Senator Tom Hawkins, seorang anggota partai democrat dari Iowa, dan perwakilan partai, Peter DeFazio, seorang anggota partai democrat dari Oregon, akan memperkenalkan proposal tersebut dalam dewan kehormatan. Proposal tersebut akan memberikan AS sebuah peningkatan peran di debat internasional terhadap pajak transaksi, yang mungkin akan dibahas di pertemuan G20 minggu ini di Cannes, Paris.
  • “Hal ini secara signifikan akan menaikkan beberapa pendapatan yang diperlukan”, dikatakan Hawkins dalam sebuah wawancara di Washington. “Sejujurnya, saya pikir tidak seorang pun akan merasakannya”.
  • Pertemuan Uni Eropa dibulan September mengadakan pengajuan pajak transaksi yang akan berlaku di tahun 2014 dan menaikkan pendapatan sekitar $57 miliar Euro (setara dengan $78 miliar) per tahun.
  • Pengajuan tersebut kemungkian kecil untuk dapat menjadi peraturan: partai republic, yang mengajukan pajak transaksi sebelumnya, memiliki kendali di Gedung Putih. Badan administrasi Barack Obama juga menyuarakan keprihatinan terhadap proposal tersebut dan menolak pengesahan sebelumnya menjelang pertemuan G20 yang akan dibuka pada 3 November. (djn)

Fundamental : Sarkozy, Merkel Akan Bertemu Yunani Pada Hari Rabu


  • Presiden Perancis Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman Angela Merkel akan menggelar pertemuan darurat dengan Yunani hari Rabu untuk mendesak adanya implementasi yang cepat pada kesepakatan bailout Athena, “Solusi satu-satunya” bagi krisis hutang, ucap Sarkozy pada hari Selasa. Bursa saham di negara-negara Eropa anjlok sebagai respon pengumuman bahwa pemerintah Yunani akan mengadakan referendum dalam kesepakatan yang diperkirakan akan digelar beberapa minggu kedepan.
  • "Pengumuman ini mengejutkan Eropa," ucap Sarkozy dalam pidatonya pada Elysee palace di Paris. "Rencana ini merupakan satu-satunya jalan untuk menyelesaikan masalah hutang Yunani," ucapnya pasca bertemu dengan menteri dan gubernur bank sentral mendiskusikan keputusan referendum. Sarkozy mengatakan pertemuan yang dijadwalkan hari Rabu siang di Riviera, resort Cannes dengan mitra dari Jerman Angela Merkel, perdana menteri Yunani George Papandreou, Uni Eropa dan IMF akan “memeriksa kondisi apakah yang dapat membuat membuat komitmen terus bertahan." (djn)

Fundamental : Benang Kusut Krisis Yunani


  • Harapan besar pelaku pasar terhadap resolusi Yunani kembali sirna. Adalah kepala pemerintahan Yunani sendiri yang mementahkan optimisme pemecahan krisis negaranya.
  • Sikap Perdana Menteri George Papandreou mengejutkan banyak pihak. Ia menyerukan referendum nasional guna menentukan sikap negara terhadap klausul bailout Uni Eropa. Sesaat setelah Papandreou merilis putusan kontroversial itu, pasar saham global anjlok tajam. Kinerja cemerlang Wall Street selama 1 bulan ternoda di hari terakhir sesi perdagangan Oktober. Begitu pula dengan performa ekuitas di Eropa dan Asia, semua terpuruk ke zona merah. Apalagi kabar referendum mencuat tidak sampai satu pekan sebelum pertemuan G20.
  • Beberapa analis pasar mengaku terkejut atas keputusan pemerintah Yunani. Referendum adalah sebuah kemunduran bagi proses penyelesaian hutang, bukan ketegasan sikap. Berikut ini adalah tanggapan beberapa pengamat terkait perkembangan Yunani terkini, yang Kami lansir dari beberapa sumber:
  • 1. David Joy, Chief Market Strategist, Amerprise Financial - Boston
  • "Saya terkejut, kabar ini datang entah dari mana."
  • Pertimbangan dari keputusan Papandreou adalah tingkat kesulitan yang tengah dihadapai warga Yunani. Efisiensi nasional saat ini sudah mengikis kesejahteraan mereka, apalagi bila ditambah dengan pengetatan yang lebih dalam. Aksi penolakan pekerja lintas sektoral terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Mulai dari aktifitas transportasi sampai kesehatan vakum ketika demonstrasi merebak. Jika nantinya klausul bailout baru benar-benar diberlakukan, maka tidak bisa dibayangkan betapa berat beban yang harus diterima warga.
  • 2. Jamie Heighway, Market Analyst Western Union Business Solutions - Chicago
"Yunani bisa saja keluar dari euro dan melawan kehendak Jerman dan Prancis, Mereka berhak menentukan takdir sendiri."
  • Terlepas dari apapun yang terjadi saat ini, fakta menunjukkan bahwa kecemasan telah kembali. Pilihan hanya ada dua, default atau menerima struktur paket bailout baru. Untuk mengetahuinya, Kita harus terlebih dahulu melihat apakah George Papandreou bisa selamat dari mosi tidak percaya anggota parlemen. Kemudian Kita kembali harus menunggu proses referendum, yang konon tidak akan terlaksana sebelum Januari tahun depan! Yang lebih menakutkan adalah, peluang default sekarang lebih besar dibanding sebelum Uni Eropa mencapai kesepakatan pekan lalu.
  • 3. Eric Viloria, Senior Currency Strategist, FOREX.com - New Jersey
  • "Situasi masih dinamis, jika rencana bailout gugur maka Yunani kemungkinan besar default."
  • Benar-benar sulit untuk memperkirakan apa yang akan terjadi. Segala sesuatunya sekarang keluar dari skenario, benar-benar berantakan.
  • 4. Daniel Alpert, Managing Director Westwood Capital - New York
  • "Semua menjadi lebih serius, apa yang terjadi di Yunani bisa diikuti oleh negara Eropa lain."
  • Portugal, Italia, Irlandia dan Spanyol memiliki masalah serupa. Keempat negara juga tengah disorot dan dalam pengawasan otoritas Eropa. Efisiensi masif dilakukan guna melindungi diri dari kebangkrutan. Kontroversi soal referendum dan mosi tidak percaya di Yunani bisa diimitasi oleh negara lain di wilayah Eropa. Jika demikian adanya, bisa dibayangkan betapa banyak perioder sulit yang harus dihadapi Eropa. Skenario terbaik untuk menghindari kemungkinan ini adalah sikap anti-default dari semua pihak dengan meneruskan wac

Fundamental : Aksi Jual Euro Berlanjut Akibat Komentar PM Yunani


  • Aksi mencari perlindungan asset kembali mengemuka, membawa dollar AS kembali menguat mengikuti komentar dari PM Yunani, Papandreous bahwa referendum akan memberikan keputusan untuk keanggotaan Eropa, menambahkan bahwa adanya pengambilan suara darurat akan menimbulkan kejatuhan.
  • Pasar sepertinya tidak menyukai komentar tersebut, seiring kemungkinan Yunani yang akan meninggalkan mata uang Eropa yang meningkat menimbulkan pertanyaan apakah pangambilan suara untuk keluar dari Uni Eropa harus dilakukan atau tidak, sebuah hasil yang mungkin terjadi sebagai kombinasi kedua dari pembentukan hutang yang menyebar di Eropa, sesuatu dimana pasar mulai melakukan antisipasi dimana hal ini akan membawa gelombang kejutan di pasar global.
  • Euro kembali melanjutkan kejatuhannya melewati 1.3600, dengan level support saat ini yang membidik 1.3608. Masih ada batasan di level 1.3600, yang mungkin akan mengakibatkan kejatuhan lebih besar apabila momentum kenaikan tidak muncul. Untuk pergerakan naiknya, 1.3650 akan berfungsi sebagai level yang membatasi penguatan Euro.

Selasa, 01 November 2011

Fundamental : Outlook Eropa



  • OECD telah memangkas proyeksi pertumbuhan untuk tahun depan di Amerika Serikat dan mengatakan kawasan euro sedang menuju perlambatan ekonomi yang tajam dan pemimpin G20 diperlukan secepatnya untuk mengembalikan kepercayaan diri untuk mencegah kontraksi besar di negara maju.
  • Dalam sebuah laporan yang dirilis pada hari Senin sebelum pertemuan puncak para pemimpin G20, Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) memangkas perkiraan untuk pertumbuhan 2012 di Amerika Serikat menjadi 1,8 persen dari 3,1 persen dan memangkas proyeksi untuk pertumbuhan di kawasan euro tahun depan menjadi 0,3 persen dari 2,0 persen pada proyeksinya di bulan Mei.
  • OECD menghimbau agar para pemimpin G20, yang akan melakukan pertemuan di Cannes pada tanggal 3‐4 November, harus bertindak sekarang juga untuk membendung gejolak pasar dan menunjukkan bahwa mereka dapat menerapkan reformasi struktural.
  • Sementara itu, data ekonomi zona euro menunjukkan inflasi diluar dugaan masih tetap tinggi di level 3 persen untuk kedua kalinya secara berturut‐turut di bulan Oktober, mendorong sejumlah ekonom untuk menunda proyeksi pemangkasan suku bunga ECB hingga Desember. Dengan kondisi ekonomi Eropa yang melambat, inflasi diprediksi bakal melemah setelah mencapai level tertinggi 3 tahun di bulan September. Namun tingginya harga makanan, minyak dan pajak di Italia telah menempatkan inflasi pada level yang sama.
  • Imbal hasil atau yield obligasi Italia juga dilaporkan naik mendekati level tertinggi sejak Agustus ketika ECB melakukan intervensi guna menopang pasar obligasi, menunjukkan kekhawatiran baru bahwa masalah‐masalah dalam perekonomian ketiga terbesar zona euro tersebut bisa mengancam seluruh blok. Lapora tersebut telah menekan euro atas dolar. Namun dolar berpotensi mengalami tekanan jual jika The Fed kembali menggulirkan putaran baru untuk program quantitative easing guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada sidang 2 harinya yang dimulai hari Selasa ini.
    (vaf)

Fundamental : Emas dan Komoditi

  • Emas turun hampir 1% dalam sesi perdagangan yang lebih tipis dari biasanya pada Senin kemarin, setelah langkah intervensi Jepang guna melemahkan nilai tukar yen telah mendorong penguatan dolar dan komoditas serta aset beresiko lainnya kedalam kondisi pasar yang kacau di awal pekan ini.
  • Meskipun mengalami koreksi, emas masih tercatat naik 6% dalam bulan Oktober, menguat dari koreksinya yang hampir 11% di bulan September, ketika harga menembus level rekor tertinggi di $1920.30 per ounce.
  • Emas melemah seiring melonjaknya dolar ke level tertinggi 3 bulan terhadap yen setelah pemerintah Jepang melakukan intervensi sepihak kedalam pasar guna meredam penguatan yen lebih lanjut, membuat komoditas berbasis dolar menjadi lebih mahal untuk investor pemegang mata uang selain dolar.
  • Rebound emas juga dipicu oleh keputusan New York Federal Reserve untuk menunda kerjasama dengan MF Global yang telah mengajukan perlindungan kebangkrutan pasca menderita kerugian terbesarnya.
  • Harga emas spot turun 1,1% di %1722.65 per ounce. Sedangkan di sesi New York, kontrak emas COMEX Desember turun $22 atau sekitar 1,3% ke level $1725.20 per ounce.
  • The Fed dan ECB akan melakukan sidang regulernya pekan ini guna membahas tingkat suku bunga, sementara negara industri maju yang tergabung kedalam G20 akan melakukan pertemuan di Cannes, Prancis, untuk merancang rencana dalam menstabilkan pasar.
  • Korelasi antara emas dan pasar ekuitas Eropa naik ke level tertinggi multi bulanan, hampir 50%, yang berarti bahwa emas cenderung bergerak searah dengan pergerakan saham, sementara korelasi negatif emas dengan dolar menguat ke ‐40% pada hari Senin dari sekitar ‐30% pekan lalu.
          (vaf)

Fundamental : Outlook GBP


  • Sterling menguat ke level tertinggi dalam kurun 2‐bulan terakhir terhadap yen ke 127.26 yen pada sesi awal pekan ini, termasuk juga mencatatkan diri sebagai performa harian terbaik dalam 7‐bulan terakhir menyusul langkah intervensi dari kementrian keuangan Jepang.
  • Namun demikian pada saat yang sama dampak dari intervensi yaitu penguatan nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya kemudian menekan performa sterling terhadap dollar AS. Sementara itu sterling justru menguat terhadap euro ke level tertinggi dalam kurun 3‐pekan terakhir ke 86.70 pence.
  • Para analis menilai pekan ini euro berpotensi terus mengalami tekanan terhadap sterling, terutama apabila pada ECB meeting nantinya bank sentral Uni‐ Eropa memberikan sinyal yang sangat hawkish.
  • Hingga akhir sesi New York sterling tercatat turun 0,2% terhadap dollar AS ke 1.6086, namun menguat 2,8% terhadap yen ke 125.69, naik 1,4% terhadap Swiss franc ke 1.4100 dan menguat 1,2% terhadap Aussie dollar ke 1.5248. Sementara itu euro anjlok 1,8% terhadap sterling ke 0.8612.
  • Pada sesi ini pelaku pasar akan mengamati rilis preliminary estimates GDP untuk Q3 yang diperkirakan bertumbuh sebesar 0,4% baik pada basis kuartalan maupun antar tahun dipengaruhi oleh maraknya aktifitas masyarakat berkaitan pernikahan Putra Mahkota Inggris. Aktifitas sektor konstruksi dan Jasa (70% dari total GDP) untuk Oktober keduanya diperkirakan masih akan melambat seiring tren pemangkasan pengeluaran baik oleh konsumen maupun pelaku bisnis.
  • Namun demikian para ekonom menilai data tersebut diperkirakan tidak akan berdampak besar pada pelaku pasar, karena yang lebih dinantikan adalah rilis data GDP untuk kuartal keempat yang telah menjadi landasan kuat BoE melakukan upaya QE lanjutan.
    (vaf)

Fundamental : Outlook CHF


  • Meskipun tumbuh indikasi adanya perlambatan ekonomi, namun tingkat pengangguran relatif rendah dan stabil di level 2,8% di bulan September. Namun KOF employment indicator untuk periode Oktober, yang juga dumumkan pada hari Senin, berada pada zona negatif untuk pertama kalinya sejak awal 2010, mengisyaratkan bakal marak terjadi pemangkasan pekerjaan.
  • Franc Swiss mengikuti euro untuk bergerak melemah terhadap dolar seiring suramnya data ekonomi Swiss telah menekan mata uang lokal dan minimnya rincian rencana penanggulangan masalah krisis utang Eropa telah menekan euro.
  • Sejumlah mata uang utama dunia melonjak terhadap yen Jepang setelah otoritas moneter Jepang melakukan intervensi secara sepihak di pasar untuk menghambat penguatan mata uangnya, dengan franc menguat lebih dari 3% terhadap yen. Franc terkoreksi 1,1% terhadap dolar dibandingkan sesi penutupan New York hari Jumat lalu, untuk diperdagangkan di sekitar 0.8728 franc terhadap dolar. Sementara itu, franc menguat terhadap euro di sekitar 1.2167 franc.
    (vaf)

Fundamental : Outlook Jepang


  • Yen melemah ke level terendah dalam kurun 3‐bulan terakhir terhadap dollar AS setelah pemerintah Jepang melakukan upaya intervensi untuk menahan laju penguatan nilai tukar yen. Pemerintah melalui Menteri Keuangan Jun Azumi menegaskan pihaknya akan terus melanjutkan upaya tersebut hingga hasilnya memuaskan, namun tidak menyebutkan secara jelas hingga level berapa pemerintah akan terus mengupayakan pelemahan yen.
  • Para analis memperkirakan intervensi kali ini melibatkan dana setidaknya antara 65 miliar USD hingga 75 miliar USD. Namun demikian, kalaupun dana yang dilibatkan “hanya” sebesar 65 miliar USD maka tetap akan tercatat sebagai jumlah intervensi terbesar sejak upaya intervensi terakhir pada 04 Agustus silam yang hanya 59,4 miliar USD.
  • Menteri Keuangan Jun Azumi mengatakan pihaknya tetap menjaga komunikasi intensif dengan beberapa negara dalam kaitannya dengan intervensi. Hal ini memunculkan dugaan akan adanya potensi bantuan intervensi dari negara lain, meskipun secara tegas Jepang menyatakan upaya intervensi kali ini merupakan intervensi tunggal. Intervensi tersebut kemudian mendongkrak saham‐saham eksportir yang kemudian turut menyokong performa indeks Nikkei ke level tertinggi sejak 3‐bulan terakhir.
  • Gubernur BOJ Masaaki Shirakawa menyambut baik upaya intervensi dari menteri keuangan Jepang dan pihaknya mengharapkan langkah tersebut akan mendorong pada tercapainya stabilitas di pasar keuangan. Penguatan yen akhir‐akhir ini menurut Shirakawa merupakan dampak dari krisis hutang berkepanjangan kawasan Uni‐Eropa yang berpengaruh pada meningkatnya aksi risk aversion di kalangan investor secara global.
  • Sebagai contohnya adalah Panasonic Corp yang memperkirakan akan mengalami kerugian tahunan sebesar 420 miliar yen (5,55 miliar USD) akibat besarnya biaya merumahkan karyawan dan penguatan nilai tukar yen. Kerugian tersebut berdasarkan data merupakan yang terburuk sejak 1‐dekade terakhir.
  • Hingga akhir sesi New York, dollar AS tercatat menguat 3,1% terhadap yen ke 78.17 yen, euro naik 1% terhadap yen ke 108.31 yen dan poundsterling menguat 2,8% terhadap yen ke 125.69 yen

InstaForex
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review